Sukses

Duka Ratu Atut dalam Belitan Prahara

Saat Dinasti Ratu Atut menjadi sorotan, duka menerpa. Pasangan hidupnya, Hikmat Tomet, pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

Saat Dinasti Ratu Atut Chosiyah menjadi sorotan, duka menerpa Gubernur Banten ini. Pasangan hidupnya, Hikmat Tomet, pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

Tak ada kata yang terucap saat Atut berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta --tempat sang suami mengembuskan nafas terakhir. Pun saat Atut meninggalkan RSPAD menuju rumah duka di Serang, Banten.

Namun duka yang menyelimuti relung hatinya tidak bisa ditutupi dengan sempurna. Matanya basah, sembab, dan memerah. Kepalanya yang berbalut kerudung bermotif terus tertunduk.

Almarhum Hikmat Tomet telah terbebas dari sakit stroke yang harus ditanggungnya selama 2 bulan terakhir ini. Waktu yang sama bagi Atut, menanggung prahara yang menimpa dinasti keluarganya selama 2 bulan terakhir ini. Namun Atut belum terbebas dari belitan prahara.

Hikmat Tomet menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu 9 November 2013 pukul 15.20 WIB di RSPAD Gatot Subroto dalam usia 58 tahun. Perjuangannya di dunia fana telah berakhir. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 5 Juni 1955 ini meninggalkan seorang istri yakni Ratu Atut serta 3 anak yakni Andika Hazrumi, Andriana Aprilia, dan Ananda Trianh Salichan.

"Almarhum Hikmat Tomet meninggal dunia di RSPAD Jakarta, stlh sebulan lbh dirawat krn penyakitnya," tulis Ketua DPP Partai Golkar Indra Piliang dalam akun Twitter @IndraJPiliang

Juru bicara keluarga Ratu Atut, Fitron Nur Iksan, kepada Liputan6.com menuturkan Ratu Atut senantiasa mendampingi sang suami. "Ibu terpukul. Keluarga semua berduka."

Ditemani adik ipar, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Atut mengurus jenazah sang suami di RSPAD Gatot Subroto. Hingga akhirnya meninggalkan RSPAD Gatot Subroto pukul 17.20 WIB menuju rumah duka di Jalan Bhayangkara Nomor 51 Cipocok, Kota Serang, Banten.

Dalam diam. Dalam kebisuan di tengah keriuhan dan kerumunan jurnalis, sorotan serta blitz kamera, Atut dengan busana hitamnya melangkah memasuki mobil jenazah yang membawa peti jenazah suaminya. Dengan bibir menahan isak tangis, kedua tangannya memegang erat peti jenazah. Belahan jiwanya terbaring di dalam peti coklat yang tertutup rapat itu.

Perjalanan Hidup

Sosok Hikmat Tomet tak setenar Ratu Atut. Bahkan saat Dinasti Ratu Atut menjadi sorotan, tak banyak yang mengulik kiprah dan perjalanan hidup Hikmat Tomet.

Hikmat Tomet terpilih sebagai Ketua DPD Banten Partai Golkar secara aklamasi melalui Musyawarah Daerah (Musda) pada 2009 lalu. Ia menggantikan ketua sebelumnya Mamat Rahayu yang menjabat sebagai ketua periode 2004-2009.

Di bawah kepemimpinannya, DPD Banten Partai Golkar sukses memenangi berbagai pilkada. Seperti Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan.

Hikmat Tomet kini masih tercacat sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar. Ia terpilih dalam Pemilu 2009 dari daerah pemilihan Banten II. Saat itu, ia berhasil mengantongi suara sebanyak 96.446.

Terakhir, ia duduk Senayan sebagai anggota Komisi V DPR yang membidangi permasalahan Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. Dia juga dijagokan lagi oleh Golkar sebagai caleg dalam Pemilu 2014.

Isu Retak

Biduk rumah tangga Atut dengan Hikmat Tomet bukan tanpa gelombang. 3 Hari sebelum kepergian Hikmat Tomet untuk selama-lamanya, Atut dengan nada suara meninggi menangkis isu menikah lagi dengan seorang pria muda.

"Ibu Atut telah bercerai dengan suaminya dan telah nikah dengan PNS usia 27 tahun. PNS Kabupaten Serang. Saya bingung. Saya yang katanya menikah, tidak tahu siapa suami saya yang 27 tahun itu," ujar Atut dalam pidato peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Raya al-Bantani di perkantoran Pemerintah Provinsi Banten pada Rabu 6 November 2013. [Lihat Video Ratu Atut Bicara Santet dan Isu Nikahi `Berondong`]

"Ibu Atut seorang gubernur yang pantes memiliki profesi seorang tukang santet. Apakah itu yang bapak-ibu ketahui?" tanya Atut. Dijawab "Tidak!" oleh hadirin dengan kompak. "Terima kasih, itu jawaban buat saya," tukas wanita pertama yang menjabat sebagai gubernur sebuah provinsi di Indonesia ini.

Prahara Itu

Dinasti Ratu Atut menjadi sorotan, terutama sejak adik tirinya, Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2 Oktober 2013 terkait dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten. Atut dianggap telah membangun dinasti politik untuk penguasaan proyek di Provinsi Banten.

Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan perusahaan keluarga Ratu Atut menguasai 175 proyek di Banten dengan nilai mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Keluarga Atut juga dianggap hidup bermewah-mewahan di tengah kemiskinan rakyat Banten. Ini terlihat dari banyaknya koleksi 11 mobil mewah Wawan. Atut juga diberitakan gemar belanja mahal di berbagai negara.

"Hukum diri saya melalui opini. Melalui media. Saya ingin adanya keadilan terhadap diri saya," cetus Atut dengan nada berapi-api. Masih dalam pidato Rabu 6 November 2013. 3 hari sebelum kepergian Hikmat Tomet.

Wawan yang kini mendekam di Rumah Tahanan KPK akan diizinkan melayat almarhum Hikmat Tomet, abang iparnya. Menyandang status tersangka, suami Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany ini akan mendapat pengawalan saat melayat.

"Biasanya jika ada tahanan yang keluarganya meninggal, maka KPK mengizinkan yang bersangkutan untuk melayat. Namun harus melalui izin dari Kepala Rutan KPK. Nantinya tersangka juga harus dikawal oleh petugas KPK," jelas Juru Bicara KPK Johan Budi.

Dipapah

Lantunan ayat suci Alquran menyambut kedatangan jenazah Hikmat Tomet di rumah duka. Tubuh dan kaki Ratu Atut lemas. Tak kuasa berdiri tegak di antara kerumunan kerabat, sahabat, politisi Golkar, pejabat pemerintahan Banten, dan ribuan warga Banten.

Orang Nomor Satu di Banten itu pun harus dipapah saat berjalan. Dinasti Ratu Atut diliputi airmata duka.

Selain Wawan dan Airin, ada Walikota Serang Haerul Zaman --sang adik-- dalam dinasti politik Ratu Atut. Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah --juga sang adik. Wakil Bupati Pandeglang --ibu tiri. Anggota DPD RI mewakili Banten yang juga caleg Golkar untuk DPR RI dalam Pemilu 2014 Andika Hazrumy --sang anak sulung. Caleg DPD RI Andiara Aprilia Hikmat --anak kedua.

Dan belitan prahara itu... masih belum terurai... tak terhapus airmata duka. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini