Sukses

Demi Jokowi dan Harapan Baru

Berbagai pihak antusias menyambut pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wapres baru. Ada harapan baru yang disematkan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi bersiap di kediamannya, Jalan Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta Pusat. Pada Sabtu pagi 18 Oktober 2014, Jokowi menghadiri gladi bersih I pelantikannya bersama Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 di kompleks gedung wakil rakyat, Senayan, Jakarta Pusat.

Berangkat dari rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang mengenakan kemeja putih tiba di Gedung MPR pada pukul 10.45 WIB. Ia didampingi Kepala Staf Deputi Tim Transisi Rini M Soemarno dan Deputi Tim Transisi Andi Wijajanto dan langsung masuk ke dalam Gedung Nusantara IV -- yang menjadi ruang tempat dirinya dan Jusuf Kalla dilantik. Sekretaris Jenderal MPR Edi Siregar juga terlihat berada di sampingnya.

Setelah mengecek kondisi ruangan tersebut selama beberapa menit, Jokowi kemudian menuju ke lantai dasar untuk bertemu dengan para pimpinan MPR. Ia disambut oleh EE Mangindaan dan Oesman Sapta, keduanya kemudian mengajak Jokowi untuk menggelar pertemuan tertutup di tamu VVIP, bersama para pimpinan MPR lainnya.

Gladi Pelantikan


Gladi bersih I seharusnya dimulai pada pukul 10.30 WIB, namun molor. Usai pertemuan pimpinan MPR dengan Jokowi, acara gladi tersebut pun dimulai. Jokowi dan JK mengikuti tiap sesi gladi bersih mulai dari pembukaan, pelantikan, dan pengambilan sumpah hingga acara selesai.

Momen pengambilan sumpah sendiri kerap kali dianggap sebagai momen paling sakral dalam setiap acara pelantikan seorang pejabat. Namun demikian, Jokowi mengaku dirinya tetap biasa saja dan tidak akan tegang saat akan diambil sumpahnya pada 20 Oktober mendatang. "Apa? Deg-degan? Biasa sajalah," ucap Jokowi.

Sementara bagi JK, pelantikan dan pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 menjadi peristiwa yang kedua kalinya. JK bahkan melempar guyonan kalau dirinya merasa lebih tegang saat mengucapkan ijab kabul pernikahan dibanding mengucapkan kalimat sumpah dirinya sebagai wakil presiden saat acara pelantikan.

"Biasa aja, malah lebih tegang waktu ucapkan akad nikah," ujar JK? sambil tertawa, usai mengikuti gladi bersih, di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, (18/10/2014).

Setelah gladi bersih pertama ini, rencananya pada Minggu 19 Oktober 2014, akan kembali dilakukan acara gladi terakhir jelang acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden yang akan diselenggarakan pada Senin 20 Oktober 2014.

Sehari sebelumnya pihak MPR juga menggelar gladi kotor persiapan pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. Gladi kotor ini dipimpin langsung Ketua MPR Zulkifli Hasan.

1.200 Undangan dan 9 Kepala Negara



Zulkifli menjelaskan, MPR akan mengundang sebanyak 1.200 tamu undangan, di antaranya kepala negara, utusan khusus, pimpinan partai politik dan lainnya. "Tamu undangan sekitar 1200, 9 kepala negara, 8 utusan khusus. Sudah konfirmasi. Insya Allah kita berprasangka baik," jelas dia.Zulkifli saat memimpin gladi kotor di Gedung MPR, Jumat 17 Oktober 2014.

Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan, kehadiran para pemimpin negara asing itu merupakan bukti bahwa Indonesia mendapat dukungan dari dunia internasional, terutama dalam hal politik dan ekonomi.

"Kehadiran tamu-tamu kepala negara dan utusan khusus itu, pertanda bahwa dunia percaya pada Indonesia dan mendukung arah perjalanan politik dan ekonomi Indonesia," imbuh mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut di Kantor kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014.

Sekjen MPR Edi Siregar sebelumnya mengatakan, ada 9 kepala negara yang akan hadir di pelantikan Jokowi, yaitu Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Najib Razak, PM Republik Haiti Laurent Salvador Lamothe, Gubernur Jenderal Papua Nugini Michael Ogio, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani Iran, PM Australia Tony Abbott, serta yang mewakili PM Thailand Prayut Chan-o-cha.

Adapun menurut Ketua MPR Zulkifli Hasan, pelantikan ini berbeda dengan pelantikan presiden sebelumnya, yaitu presiden terpilih bersama presiden yang lama melakukan serah terima jabatan dalam pelantikan. Karena itu, ia berharap pelantikan ini dapar berjalan tertib dan sukses.

"Ini kan menjadi tonggak sejarah baru. Di mana presiden terpilih dan presiden bersama-sama ada di sini. Serah terima menjadi damai dan sejuk," tandas Zulkifli.

Telan Biaya Rp 1 Miliar

MPR menganggarkan biaya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK kurang lebih Rp 1 miliar.

"Ada konsumsi buat undangan dan tamu negara juga perbaikan genset untuk antisipasi lampu mati. Biaya honor Rp 600 ribu per anggota untuk acara ini, semua kurang lebih habis Rp 1 miliar," ujar Sekretaris Jenderal MPR Edi Siregar di ruang sidang paripurna I Gedung Kura-kura MPR/DPR, Jakarta, Jumat 17 Oktober 2014.

Sementara, berdasarkan jadwal acara yang diterima Liputan6.com, Kamis 16 Oktober 2014, Jokowi-JK akan menghadiri sidang paripurna MPR pada Senin 20 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB. Selanjutnya Jokowi akan diambil sumpahnya sebagai presiden pada pukul 10.20 WIB.

Setelah itu, pengucapan sumpah wakil presiden akan diucapkan oleh Jusuf Kalla. Pengucapan sumpah selesai, Jokowi akan memberikan pidato pertama sebagai presiden RI. Acara pelantikan diakhiri pidato penutupan dan doa sekitar pukul 11.00 WIB, Senin 20 Oktober 2014. Setelah itu acara dilanjutkan dengan jamuan kenegaraan.

Diarak Hingga Istana



Rencananya, sekitar pukul 12.00 WIB, Jokowi-JK meninggalkan Gedung DPR/MPR menuju Semanggi. Sesampai di Semanggi, Jokowi-JK naik andong untuk diarak hingga Istana. Jokowi-JK akan diantar-jemput ke Istana Merdeka dengan diiringi Kirab Karnaval. Dilanjutkan di Monas sambil diiringi sejumlah grup band.

Pada sore harinya, Jokowi akan menyampaikan pidato sebagai presiden dalam acara pemotongan tumpeng. Setelah itu, ia dan JK melanjutkan jamuan makan malam bersama tamu-tamu negara. Sekitar pukul 20.00 WIB, keduanya akan melepas lampion ke udara bersama rakyat dengan dress code warna putih.



Aparat keamanan baik TNI dan Polri telah siap mengamankan rangkaian acara tersebut. Kesiapan itu nampak pada apel pengamanan gabungan TNI-Polri di Parkir Timur Senayan Jakarta yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kamis 16 Oktober 2014, turut hadir dalam apel itu Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Ada lebih dari 24 ribu personel akan dikerahkan pada 20 Oktober mendatang untuk mengamankan 4 ring di sekitar Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI di Sanayan, Jakarta Pusat. Polri juga akan membuat pagar betis mulai dari Gedung MPR ke Istana. Meski sejumlah ruas jalan akan ditutup termasuk perubahan rute bus Transjakarta, Kapolri mengimbau agar rakyat tetap beraktivitas seperti biasa.

Bersolek Menyambut Presiden Baru



Tak hanya pengamanan, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK, pihak Istana Negara terus berbenah. Taman-taman dirapikan, begitu pula dengan selasar-selasarnya. Selain Istana, bangunan lain yang berbenah adalah Gedung MPR/DPR, gedung kura-kura yang akan menjadi pusat perhatian terus dibersihkan termasuk patung burung Garuda.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini pihak Istana Negara akan menyiapkan upacara pelepasan dan penyambutan presiden baru oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara dengan upacara militer.

SBY juga berencana mengajak Jokowi untuk berkeliling Istana sekaligus memperkenalkan sekilas seluk-beluknya. Hal ini bisa menjadi tradisi yang bagus. Namun di mata sejumlah pengamat politik apa yang dilakukan Presiden SBY kental dengan nuansa pencitraan. Bahkan ada politisi yang menyebut acara di Istana itu sebagai berlebihan.

Rencana Presiden SBY itu sebenarnya bukan hal yang baru. Itu mirip dengan upacara pisah-sambut yang dilakukan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush saat menyerahkan tampuk pemerintahan ke Barack Obama pada tahun 2009.

Harapan Baru



Ada harapan baru seiring dengan akan dilantiknya Jokowi dan JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober nanti. Seperti terlihat di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga Paingan Maguwoharjo, Sleman, membuat kue tart dihias dengan gambar Jokowi, sang presiden terpilih. Foto Jokowi itu dicetak dengan kertas gula dan tinta khusus yang bisa dimakan.

Hal itu adalah bentuk rasa syukur warga menyambut hari pelantikan Jokowi. Sesuai dengan rasa kue itu, para warga berharap kehidupan rakyat Indonesia di masa Jokowi bisa semakin manis, yaitu baik dan sejahtera.

Sementara, ratusan siswa SMPN 5 Purwokerto, Jawa Tengah menggambar bersama wajah presiden dan wakil presiden terpilih dengan berbagai ekspresi Jokowi-JK. Mulai dari tertawa, merenung, hingga cemberut semuanya digambar oleh para siswa. Gerakan menggambar itu merupakan bentuk ucapan selamat serta pesan moral kepada pemimpin baru Indonesia itu.

Lain pula para siswa SDN 5 Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah yang memilih menulis surat untuk Jokowi. Mereka menceritakan sekolahnya yang sering banjir saat musim hujan. Mereka juga mengeluh tentang harga buku yang tidak murah. Para siswa berharap Jokowi menjadi presiden yang baik dan memperhatikan dunia pendidikan.

Ternyata, kegairahan yang sama tampaknya juga dirasakan di luar negeri. Majalah Time menjadikan foto diri Jokowi sebagai muka halaman majalah ternama tersebut. Nada tulisannya pun bernada menyanjung.

Ya, harapan terhadap Jokowi tak hanya dirasakan di Tanah Air. Namun juga oleh dunia luar sebagaimana yang dinyatakan oleh majalah terkemuka AS tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.