Sukses

Tatkala Raja Facebook Mark Zuckerberg Berguru Blusukan

Bos Facebook Mark Zuckerberg pun melakoni blusukan ala Jokowi ke Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - "Aku baru saja tiba di Indonesia dan mendaki Borobudur untuk menyaksikan sunrise. Besok saya akan datang ke acara Internet.org. Aku tak sabar untuk bertemu dengan pengembang, mitra operator dan pemimpin pemerintahan di Jakarta." Kalimat panjang itulah yang menyertai foto Mark Zuckerberg yang diunggah (upload) di akun Facebook-nya, Minggu 12 Oktober 2014.

 



 Nongkrong di Candi Borobudur

 

Dalam fotonya, bos sekaligus pendiri media sosial terpopuler sedunia ini tampak duduk di Candi Borobudur -- warisan peradaban dunia yang terletak di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah -- sambil memandang matahari terbit, mengenakan kaos oblong berwarna biru dan celana pendek hitam. Foto dirinya pun menuai banyak komentar positif dari para penggemarnya di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Pengelola wisata candi Buddha yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra pun gembira menyambut kunjungan Mark Zuckerberg. "Kunjungan beliau (Mark Zuckerberg) tadi pagi memiliki arti penting memperkuat promosi wisata Candi Borobudur," kata Urip Nugroho, Minggu malam, 12 Oktober 2014.

Menurut Urip, pihaknya memang tak menyambut dan mengawal khusus terhadap Mark saat berkunjung ke candi Buddha yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu.

"Beliau sebagai tamu biasa, jadi pihak pengelola Taman Wisata, tidak diberi tahu. Beliau mungkin tidak ingin diketahui banyak orang, saat-saat berada di Candi Borobudur," ucap Urip.

Mark Zuckerberg merupakan pengusaha yang sangat populer di Amerika Serikat, bahkan dunia. Di usianya yang belum mencapai 30 tahun, ia dilaporkan memiliki pendapatan kotor sebesar US$ 10,5 miliar sepanjang 2013. Saat ini ia diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai USD 12,4 miliar.

Namun di balik seluruh kekayaan dan kesuksesannya itu, Mark Zuckerberg dikenal sebagai konglomerat yang gemar menjalani hidup sederhana. Dalam berkegiatan sehari-hari di kantor, Zuckerberg selalu memakai kaos abu-abu yang sama.

Dengan kaus warna serupa, sore harinya bos Facebook itu menyambangi Kota Yogyakarta. Mark Zuckerberg berkunjung ke Kampung Cyber, Taman Sari, Yogyakarta. Seperti halnya kunjungan ke Candi Borobudur, kedatangan Mark pun terkesan mendadak.

Baru keesokan harinya sang programmer itu mempunyai segudang acara di Jakarta. Kedatangannya ke Indonesia bertujuan untuk menghadiri kampanye Internet.org Summit pada Senin, 13 Oktober 2014 di Four Season Hotel Jakarta. Termasuk menemui Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi di Balaikota.

Bertemu Jokowi

Menurut Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono, pertemuan dilangsungkan pada pukul 09.00 WIB, Senin 13 Oktober 2014. Jokowi bersama Mark dijadwalkan membicarakan seputar pengembangan dunia informasi dan tekonologi (IT) di Indonesia.

"Agendanya bincang-bincang ringan saja. Bisa pengembangan Facebook di Indonesia karena di Indonesia komunitas (Facebook) besar," kata Heru.

Pertemuan tersebut, jelas dia, dilakukan Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Mungkin ada terobosan-terobosan yang disampaikan beliau (Mark) untuk membantu pengembangan IT di Indonesia...Ya bisa di bidang pendidikan, bisa beasiswa mahasiswa, investasi, karena kan dia orang terkaya," tukas Heru.

Jokowi pun akhirnya bertemu pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerberg di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit itu, Jokowi mengungkapkan dia dan Mark membahas beberapa poin, di antaranya berdiskusi tentang penggunaan internet untuk pemberdayaan ekonomi kecil.

"Saya berbicara banyak tentang penggunaan Facebook di Indonesia, dan tadi kita bicara bagaimana bisa memanfaatkan Facebook untuk bicara dengan masyarakat dalam menggerakkan ekonomi mikro dan ekonomi kecil," ujar Jokowi.

Kepada Jokowi, Mark pun berjanji akan membantu pemerintah Indonesia dalam upaya mengembangkan usaha kecil melalui internet dan Facebook. Jokowi juga mengatakan, Mark akan membantu pemerintah mengembangkan pembayaran pajak dengan menggunakan sistem teknologi berbasis internet.

"Ia akan membantu untuk bekerja sama dengan kita dalam rangka dua hal tadi, masalah berkaitan dengan pajak, akses internet, tapi ini tentu saja akan kita tindak lanjuti lagi, kita belum bicara sampai sedalam apa yang harus dilakukan," kata Jokowi.

Bos Facebook itu pun mengungkapkan alasan pribadinya datang ke Indonesia dan menemui Presiden terpilih Jokowi. Ia mengatakan, ingin melihat langsung bagaimana antusiasme masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial.

"Yang membuat saya tertarik ke mari adalah di bawah kepemimpinan baru, Anda sudah melakukan hal luar biasa melalui FB dan media sosial yang menyambungkan bersama," jelas Mark yang menemui Jokowi dengan mengenakan stelan jas hitam dan dipadu dasi abu-abu dan didampingi 8 stafnya.

Berguru Blusukan

 

Usai pertemuan sekitar 40 menit di Balaikota DKI Jakarta, Jokowi mengajak Mark blusukan. Jokowi mengajak Mark Zuckerberg ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, Jokowi dan Mark menumpang mobil Toyota Innova hitam B 1124 BH menuju Pasar Blok A Tanah Abang. Setelah 15 menit perjalanan dari Balaikota, keduanya pun tiba di Tanah Abang, yang kini tidak lagi macet setelah dirapihkan oleh Jokowi.

Ternyata, saat berada di pusat tekstil grosir terbesar di Asia Tenggara, keringat mengucur deras terlihat di wajah pendiri Facebook. Terutama, ketika Mark harus menerobos kerumunan pengunjung dan pedagang di Pasar Tanah Abang.

Kendati demikian, Mark tidak merasa canggung berada di tengah kerumunan orang yang mengelilingi dia dan ruangan yang terbilang sempit. Sekalipun penuh keringat, Mark tetap melempar senyuman kepada pengunjung maupun pedagang. Jokowi dan Mark pun disambut ratusan orang untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Jokowi dan Mark.



Ternyata, Mark Zuckerberg hanya tahan selama 5 menit saja melakoni blusukan ala Jokowi tersebut. "Tapi tadi baru 5 menit, dia sudah nggak betah. Tidak seperti yang dia bayangkan mungkin," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, ajakan blusukan itu berawal dari keinginan Mark sendiri. Mendapat pertanyaan seperti itu, Jokowi kemudian menjelaskan bagaimana konsep blusukan, dan apa yang dilakukannya selama ini selama blusukan.

"Dia tanya mengenai blusukan. Blusukan itu apa? Nah saya sampaikan blusukan itu go to ground, go to people," ucap Jokowi.

Jokowi menuturkan, kepada dirinya Mark mengaku mengetahui blusukan dari foto-foto dan berita yang diunggah dari media sosial, termasuk Facebook. Mark Zuckerberg mengatakan pada dirinya, blusukan yang Jokowi lakukan telah turut meramaikan media sosial.

"Kemudian saat dia lihat foto blusukan, waktu kita ke masyarakat, ke kampung dan ke pasar, dia minta, 'Boleh nggak saya merasakan sekali saja blusukan. Dan dia minta itu," tutur dia.

"(Pergi blusukan) itu dia (Mark Zuckerberg) yang minta lho, itu bukan saya. Terus saya pikir ke mana ya, paling dekat ke Tanah Abang saja?," tandas Jokowi.

Setelah hampir setengah jam berada dalam pasar, Jokowi dan CEO FB Mark Zuckerberg yang sama-sama mengenakan jas hitam itu kemudian meninggalkan pasar. Sebelum menuruni anak tangga menuju pintu keluar, Mark dan Jokowi sempat berbincang sejenak dan kemudian kembali ke Balaikota dengan menumpang mobil Toyota Innova yang biasa ditumpanginya saat blusukan.

Makna Pertemuan

Kedatangan bos Facebook, Mark Zuckerberg menemui Presiden terpilih Jokowi dinilai penting bagi negara ini. Mantan juru bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan mengatakan, kunjungan Mark bermanfaat bagi pemaksimalan potensi internet di negeri ini.

Bagi Anies, pemaparan Mark Zuckerberg tentang proyek terbarunya Internet.org merupakan kesempatan untuk memperluas akses internet bagi semua kalangan. Internet.org sendiri adalah gerakan Mark untuk memperluas akses internet di seluruh dunia. Gerakan ini berfokus pada negara berkembang, seperti India dan Indonesia.

"Anak-anak muda dapat menjadikan media sosial seperti Facebook tidak hanya sekadar untuk merawat teman-teman masa lalu, tapi juga untuk meluaskan jaringan ke seluruh dunia yang akan mendukung masa depannya," ujar Anies dalam keterangan persnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin 13 Oktober 2014.

"Internet jangan hanya menjadi monopoli masyarakat perkotaan. Akses pada internet harus terbuka lebar untuk memperluas manfaatnya bagi semua kalangan di negeri ini," papar dia.

Dia mengatakan, meluasnya penggunaan internet di kawasan pedesaan mampu menjadi pendorong berkembangnya usaha kecil menengah dan perekonomian. "Sifat melampaui batas geografis dan berjejaring yang dimiliki internet akan sangat menguntungkan ekonomi masyarakat pedesaan...Masyarakat (juga) bisa memasarkan produknya secara tepat sasaran dengan cara yang mudah," pungkas Anies Baswedan.

Pandangan Anies Baswedan boleh jadi benar. Dan bisa dikatakan baik Mark Zuckerberg maupun Jokowi dapat memetik pelajaran dari perjumpaan mereka. Paling tidak, bos Facebook tersebut merasakan blusukan ala Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.