Sukses

Kronologi Penembakan Eks Kapten Polisi ke Suami Istri di Bioskop

Pelaku penembakan ternyata adalah seorang mantan Petinggi Kepolisian Wilayah Tampa, Florida bernama Curtis Reeves.

Kasus penembakan terhadap sepasang suami-istri, Chad dan Nicole Oulsen di bioskop Amerika Serikat kini terkuak. Pelaku penembakan ternyata adalah seorang mantan Petinggi Kepolisian Wilayah Tampa, Florida bernama Curtis Reeves.

Akibat penembakan di sebuah bioskop di Wesley Chapel, Kota Pasco, Negara Bagian Florida, pada 13 Januari 2014 lalu itu, Chad tewas. Sedangkan istrinya, Nicole terkena luka tembak.

Kapten Curtis yang kini berusia 71 tahun itu menjalani persidangan di pengadilan wilayah Pasco, Kamis ini, atas tuduhan pembunuhan. Beberapa saksi, pengunjung bioskop, kerabat serta keluarga Reeves pun dihadirkan dalam persidangan.

Mark Turner yang pada saat itu hendak menonton film Lone Ranger di bioskop Wesley Chapel, Florida menjadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam persidangan ini.

Turner membeberkan kronologi penembakan. Dia menceritakan, sebelum penembakan terjadi, Curtis yang merasa terganggu sempat beberapa kali menegur Nicole dan memintanya untuk berhenti menggunakan telepon genggamnya. Nicole yang kesal kemudian bangkit dari tempat duduknya dan melemparkan sekantung popcorn kepada Curtis.

"Saya melihat mereka bertengkar. Saya sempat mendengar Chad berkata 'Maaf ya, saya mendapat pesan suara dari pengasuh anak saya. Saya hanya ingin memastikan apakah putri saya baik-baik saja," tutur Mark dalam persidangan seperti dikutip Liputan6.com dari News.com.au, Kamis (6/2/2014).

"Tak lama kemudian, aku melihat sebuah senjata dikeluarkan. Kemudian tembakan itu terjadi. Setelah itu, aku melihat Curtis memasukan kembali senjata itu ke celananya," beber Mark.

Keterangan Mark diperkuat oleh seorang saksi lainnya, Alan Hamilton, yang melihat Curtis melepaskan timah panas ke tubuh pria malang berusia 43 tahun itu.

"Aku sempat mendengar Curtis berkata 'aku tak percaya dengan apa yang telah kulakukan' setelah menembak Chad yang saat itu tengah sibuk dengan telepon genggamnya," kata Alan yang merupakan anggota polisi wilayah Sumter, Florida.

Alan juga mengungkapkan, Curtis sempat membentak istrinya yang berkata 'itu bukan alasan untuk menembak orang'. "Setelah menembak Chad, Curtis kembali ke kursinya dan kemudian membentak istrinya. Dia bilang 'tutup mulutmu dan jangan bicara sedikit pun'," ungkap Alan.

"Curtis juga sempat menghampiriku. Kemudian Curtis berkata 'Aku baru saja dipukul, coba lihat mataku'. Tapi aku tidak melihat ada luka memar di wajah Curtis," jelas Hamilton.

Baik Alan maupun Mark mengatakan tidak melihat Chad memukul wajah Curtis.

Keluarga Membela

Kesaksian berbeda diberikan pihak keluarga dan kerabat Reeves. Thomas DePolis, rekan kerja Curtis sewaktu membentuk regu S.W.A.T untuk kepolisian Tampa, Florida mengatakan, "aku tak percaya kalau Curtis bisa melakukan hal itu. Dia orang baik."

Pernyataan lain datang dari Jennifer Shaw, anak perempuan Curtis yang bersaksi untuk ayahnya. Menurut Shaw, Curtis adalah seorang pria yang cinta keluarga. Jennifer juga mengatakan ayahnya selalu pergi ke gereja setiap minggunya.

"Ayahku selalu meluangkan waktu untuk menghadiri berbagai acara. Kedua orangtuaku sadar bahwa menghabiskan waktu dengan keluarga adalah hal yang paling penting," tutur Jennifer.

Menurut sang putri, Curtis tak mungkin memiliki senjata api karena semua senjata di rumahnya telah disingkirkan oleh adiknya yang juga anggota kepolisian wilayah Tampa.

Dalam pembelaannya, pihak pengacara Curtis mengatakan, tindakan yang dilakukan kliennya untuk mempertahankan diri dari serangan Chad yang menyerang Curtis, yang notabene sudah sangat tua, dengan sebuah benda dan melemparnya dengan sebungkus popcorn.

Pada sidang hari ini, Curtis meminta agar dirinya dapat dibebaskan meski harus bebas dengan jaminan. Pihak keluarga siap memberi jaminan rumah mereka seharga US$ 186 ribu atau Rp 2,2 miliar.

Hakim persidangan belum memutuskan apakah Curtis akan dibebaskan. Sidang dengan agenda pembelaan dari terdakwa masih akan dilanjutkan pada Jumat 7 Februari besok. Dalam persidangan nanti, Hakim bakal menayangkan rekaman CCTV dari gedung bioskop di dalam persidangan guna memastikan kejadian yang sesungguhnya.

Nicole Oulsen, istri Chad juga menjadi korban penembakan Curtis. Beruntung dirinya tidak sampai tewas seperti sang suami. Ia berharap Curtis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena telah merenggut nyawa suaminya. (Ega/Riz)

Baca juga:

Berisik SMS-an di Bioskop, Pasutri Ditembak Penonton
Fakta Mengejutkan di Balik Kisah Tabrakan Maut Pertama di AS
Badai Mengisolasi AS Bagian Timur, Ribuan Penerbangan Batal

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.