Demo Bikin Penumpang Terlantar di Terminal Lebak Bulus

Ratusan demonstran yang merupakan gabungan sopir, kernet, dan karyawan bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan menolakan penutupan terminal. Akibat demo, loket penjualan tiket penumpang ke luar kota tutup. Penumpang terlantar.

Menurut seorang karyawan Pengusaha Otobus (PO) Ramayana, Iwan (40), tutupnya loket penjualan tiket sebagai salah satu bentuk solidaritas terkait aksi unjuk rasa menuntut solusi Pemerintah Provinsi DKI dari upaya penutupan Terminal Lebak Bulus.

"Loket (penjualan tiket) bus luar kota memang tutup. Tidak ada yang jual tiket. Solidaritaslah," katanya di Jakarta, Senin (6/1/2014).

Sejumlah penumpang mengaku kecewa atas penutupan loket tersebut. Penumpang yang telah tiba di Terminal Lebak Bulus ini terpaksa mengurungkan niatnya untuk pulang ke kampung halamannya.

Jatmiko (42), pengguna setia terminal Lebak Bulus untuk menuju ke kampungnya di Cirebon, mengaku tidak mengetahui atas penutupan terminal ini. Ia menyayangkan peron penjualan tiket juga ikutan tutup. "Kalau begini kan susah lagi nyari busnya," ujar dia dengan wajah lesu.

Ia melanjutkan, dengan ditutupnya Terminal Lebak Bulus, maka para penumpang yang tinggal di sekitar Lebak Bulus akan menempuh jarak lebih jauh jika harus menuju terminal lain.

"Biasanya saya sama keluarga memang di sini, dekat soalnya. Kalau terminal lain, belum pernah. Lagian jauh juga, Mas, tadi dibilang ada Terminal Kalideres, Pulogadung, sama Kampung Rambutan," ujar Jatmiko.

Sekitar 300 pengguna fasilitas Terminal Lebak Bulus, termasuk kondektur, sopir, tukang parkir, kuli panggul, dan penjaga kios, melakukan aksi demonstrasi atas penutupan terminal untuk kepentingan stasiun Mass Rapid Transportation (MRT).  Mereka meminta dipindahkan dan diberikan tempat baru selagi terminal ini digusur. (Mvi/Sss)

Baca juga:

Dishub DKI: Terminal Lebak Bulus Resmi Ditutup 7 Januari
449 Polisi Amankan Demo Terminal Lebak Bulus
Didemo Sopir Bus AKAP, Jokowi: Nanti Kita Tanya ke Mereka