Sukses

Didemo Sopir Bus AKAP, Jokowi: Nanti Kita Tanya ke Mereka

Gubernur Jokowi memaklumi dan menganggap penolakan sopir bus AKAP atas ditutupnya Terminal Lebak Bulus sebagai risiko sebuah kebijakan.

Ratusan warga dan pengemudi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) berunjuk rasa menolak pemindahan terminal bus AKAP Lebak Bulus ke Terminal Kampung Rambutan dan Kalideres. Menanggapi aksi tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memakluminya dan menganggap penolakan itu sebagai risiko dari sebuah kebijakan.

"Ya, setiap kebijakan pasti ada yang seperti itu, tidak mungkin semuanya setuju," ucap Jokowi usai mengikuti Aksi Bersih Ciliwung dalam rangka ulang tahun ke-19 Indosiar di bantaran Ciliwung, Jatipulo, Tomang, Jakarta Barat, Minggu, (5/1/2014).

Politisi PDIP itu pun berjanji terlebih dahulu melakukan dialog dengan para sopir bus dan pengusaha bus untuk mendengar tuntutan mereka sebelum memutuskan kebijakan. Menurutnya, pembangunan MRT tidak akan dapat berjalan lancar bila terminal bus AKAP tidak direlokasi.

"Ya nanti kita akan cek lapangannya, kita tanya ke mereka," ujar Jokowi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, sebenarnya sosialisasi relokasi terminal dan sejumlah angkutan yang sebelumnya dilayani Terminal Lebak Bulus sudah dilakukan sejak setahun lalu.

"Terminal akan dikurangi fungsinya, bukan ditutup. Tapi kalau angkutan bus AKAP akan dikurangi fungsinya seterusnya dan tidak akan dioperasikan lagi di Terminal Lebak Bulus," jelas Pristono.

Ia berharap pihak yang menolak, khususnya sopir bus AKAP, memahami bahwa pembangunan tersebut dimaksudkan untuk memberi fasilitas transportasi yang lebih baik.

"Tugas kami memberikan informasi ke bus AKAP untuk bergeser. Kami harap pihak yang protes bisa mengerti," ucap Pristono. (Ado/Yus)

Baca juga:
Alasan Dishub DKI Ubah Terminal Lebak Bulus Jadi Depo MRT
Jokowi: Transjakarta, Monorel, dan KRL Harus Nyambung 
Jokowi: Rp 5,61 Triliun untuk Pengembangan Sistem Transportasi
Perlancar Pembangunan MRT, Puluhan Pohon di Sudirman Ditebang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini