Sukses

[Resolusi 2014] Tahun Memperjuangkan Pergantian Status!

Status mahasiswi menjadi sarjana, status pengangguran menjadi penduduk yang produktif.

Citizen6, Surabaya: 2013, bagi mahasiswi tingkat akhir di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UA) ini sangat berharga. 91 penghuni kelas yang berjuluk Begajulers ini termasuk dirinya semakin kompak. Tidak hanya sebagai teman, tapi lebih seperti keluarga dan semakin luar biasa. Itulah yang dirasakan Ummu Nafisah kepada teman-teman se-fakultasnya.

Nafisah juga menceritakan bahwa kelasnya sangat melegenda. Kenapa dikatakan melegenda? Karena mereka sering memenangkan kompetisi antar kelas yang disebut Kompetisi Dekan Cup FKM UA. Selama 4 tahun mengikuti kompetisi tersebut, 3 di antaranya kelasnya selalu menjadi The Best Class.

2013 artinya pengharapan dan perwujudan. Banyak pengharapan di awal tahun, yang disebut sebagai resolusi 2013 dan banyak pula usaha untuk mewujudkannya. Salah satu di antaranya adalah keinginan untuk menjejakkan kaki di beberapa tempat istimewa di Pulau Jawa. Beberapa di antaranya yang sudah dijejaki adalah Jakarta, Bogor, Jogjakarta, Malang, Pacitan, Trenggalek, Banyuwangi, dan Probolinggo.

Kota Tua, Museum, Kebun Raya, pantai, gunung, kawah, semuanya luar biasa. Salah satu tujuan yang teristimewa adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru. Sekalipun hanya mampu menjejak hingga Kalimati, namun bagi mahasiswi FKM tingkat akhir ini sungguh menjadi pengalaman yang luar biasa. Sama halnya dengan hanya mampu menjejak Semeru hingga Kalimati, padahal resolusi pada awal tahun 2013 adalah mencapai Mahameru.

Untuk 2014, ada puluhan harapan yang bergantungan dalam angan-angannya. Pertama dan utama bagi Nafisah, tahun ini adalah tahun perjuangan baginya. Tahun memperjuangkan pergantian status mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat menjadi Sarjana S.KM. Untuk itu, ia harus berjuang berkali-kali lipat dalam penyelesaian tugas akhir dan segera memakai toga di kepala, jubah hitam menjuntai, juga medali dari Universitas Airlangga tercinta.

Nafisah juga memaparkan resolusinya yang lain, yaitu mendapatkan pekerjaan. "Untuk itu, sebuah resolusi sebisanya sempurna, sebaik mungkin, betul? Maka saya ingin mendapatkan kerja di bidang yang sesuai dengan bidang saya, bidang kesehatan. Hanya saja, kali ini saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat di luar Jawa," ungkapnya.

Meningkatkan kebaikan diri menjadi resolusinya yang ketiga. Ibadah yang sempat melemah, kedisiplinan yang sempat melonggar. Harus dikuatkan dan diperkencang. Nafisah juga menuturkan, ia ingin belajar memasak, banyak membaca, membuka wawasan, dan cakrawala. Untuk itu, S-2 menjadi targetnya selanjutnya.

Keinginan Nafisah yang lain adalah ingin menimba ilmu di negeri orang untuk kemudian kembali ke negeri sendiri dan mengamalkannya.

"Maka untuk meraihnya, saya akan mencoba untuk mendaftarkan diri pada program-program beasiswa S-2 ke luar negeri, meski harus berulang-ulang, sampai bisa," tuturnya.

Resolusinya yang berikutnya, yaitu menulis buku. Bisa menyelesaikan suatu buku itu adalah salah satu keinginan yang terbesar. Resolusi yang pada tahun-tahun sebelumnya sempat tertunda dalam perealisasiannya.

"Saya suka menulis. Tapi menulis itu memang tidak gampang, apalagi membuat tulisan yang bermakna. Sejauh ini yang saya buat hanya tulisan-tulisan random. Entah di tumblr, entah di blog, di Twitter, di kertas, di media apa saja yang ada di dekat saya saat saya ingin menulis," ungkapnya.

"Nah, kali ini, saya ingin menulis yang lebih terstruktur dalam format yang lebih bermanfaat, buku. Caranya? Mungkin dengan mengumpulkan tulisan-tulisan random yang dulu, lalu dikembangkan dan lebih disempurnakan lagi agar layak dibaca oleh khalayak. Semoga terlaksana," tambah Nafisah.

Resolusi lainya, ia ingin membuat bussiness sendiri. Seorang dosen senior dari kampusnya pernah berkata, jika ingin menjadi sukses dalam hal materi, maka tidak cukup hanya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menjadi seorang PNS bukanlah sebuah pekerjaan yang harus terus dipertahankan dan diutamakan, melainkan dijadikan cadangan atau mungkin sebagai batu loncatan. Dari kata-kata inilah Nafisah terinspirasi dan tertarik dalam dunia perdagangan. Busana muslimah terutama.

Resolusi selanjutnya yang ingin ia wujudkan adalah resolusi membahagiakan orangtua. Dengan cara apa? Dengan berusaha mewujudkan resolusi yang ia paparkan di atas.

Tahun 2014 adalah tahun perjuangan, tahun baru untuk menempuh hidup baru. Dunia yang baru, yang lebih keras, namun pasti bisa dan harus bisa dilembutkan dengan usaha yang lebih keras. Intinya 2014 harus memperjuangkan pergantian status. Status mahasiswi menjadi sarjana, status pengangguran menjadi penduduk yang produktif, serta status-status lain yang kiranya perlu untuk diganti. Pergantian status single menjadi double mungkin? Itu bisa jadi, bonus! Welcome, 2014. (mar)

Penulis
Ummu Nafisah
Surabaya, ummunafxxx@gmail.com

Baca juga:
[Resolusi 2014] Lulus Kuliah dan Berbahagia
[Resolusi 2014] Mengurangi Tingkat Kepadatan Bangunan
[Resolusi 2014] Mentor yang Menginspirasi dan Berprestasi


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir
tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini