Sukses

Selamat Datang `Tahun Politik`

Selamat Tahun Baru! Selamat datang tahun politik 2014!

Selamat Tahun Baru! Selamat datang tahun politik 2014! Pesta demokrasi bakal digelar pada 9 April 2014 untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) dan 9 Juli 2014 untuk Pemilihan Presiden (Pilpres). Indonesia segera memiliki pemimpin dan wakil rakyat baru. Catatan Sejarah negeri ini akan bertambah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap dengan masuknya tahun 2014 sebagai tahun politik, Indonesia menjadi negara yang aman dan jauh dari segala konflik. "Memasuki tahun politik 2014, bangsa dan negara kita senantiasa diberi kedamaian, kesentosaan, kesejahteraan, kemajuan, dan kemakmuran oleh Tuhan," ujar SBY saat meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan meluncurkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Istana Bogor, Selasa 31 Desember 2013.

Presiden ke-6 RI itu juga berharap bangsa Indonesia bisa memasuki tahun politik dengan baik dan damai. Termasuk melaksanakan Pileg dan Pilpres secara aman. SBY juga tampak didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono. "Semoga pula proses peralihan kepemimpinan nasional berjalan mulus sesuai konstitusi sebagaimana harapan kita semua," harap SBY. [Baca: Pemanasan Pollitik Menjelang Buka Pintu 2014]

Gubernur Jokowi punya resolusi khusus untuk kota yang dipimpinnya, DKI Jakarta. Dia berharap pada tahun 2014 Kota Jakarta akan menjadi lebih baik. Dia mengaku ingin bisa terus membangun Jakarta dan kehidupan di Ibukota bisa seimbang. Tidak terus-terusan seputar materi saja.

"Ya terus dan ya sebuah kota harus ada keseimbangan. Jangan sampai yang tiap hari yang diurus hanya ekonomi. Ketemu orang diurus duit, ketemu lagi yang diurus hal-hal material. Mobilmu baru ndak? Rumahmu baru ndak? Masalah kok yang diurus itu-itu aja. Harus seimbang, relijius ada, yang masalah budaya ada, jadinya keseimbangan itu perlu," ujar Gubernur bernama lengkap Joko Widodo itu di Jakarta, Selasa 31 Desember 2013.

Menurut Jokowi, dengan hidup seimbang, nantinya masyarakat atau warga tersebut mampu mengatasi masalahnya. Tak hanya itu, Jokowi juga berharap Jakarta bisa menjadi kota yang memiliki karakter kuat dengan budaya yang dimiliki bangsa. "Sehingga manusia yang berada di kota itu berisi. Berisi, tidak hanya kosong. Masalah ekonomi.. Ekonomi... Ekonomi... Ekonomi Ekonomi, tiap hari seperti itu. Itu yang saya kira, yang saya pengin kita buat," jelas Jokowi.

"Yang kedua, sebuah kota itu perlu identitas dan karakter apa, itu yang baru mulai kita bangun. Sebetulnya Jakarta sebagai sebuah kota festival ini cocok nggak?" Selain harapan, Jokowi juga melakukan introspeksi atas hal yang belum tercapai. Dia mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan. Terlebih lagi soal mengatasi masalah banjir dan macet yang masih perlu waktu panjang.

"Banyak yang belum tercapai, lah wong baru mulai setahun. Masak nanya yang udah kecapai belum kecapai. Yang jelas yang kira-kira sudah berjalan itu KJP (Kartu Jakarta Pintar) sama KJS (Kartu Jakarta Sehat). Tetapi masalah macet dan banjir perlu waktu panjang," jelas Jokowi.

Namun, mantan Walikota Solo itu mengklaim, sudah mengetahui persis duduk masalah dari kemacetan dan banjir Jakarta. Untuk itu, Jokowi butuh dukungan dari seluruh warga agar Jakarta tidak dipusingkan lagi dengan masalah-masalah yang itu-itu saja.

"Masalahnya juga jelas, lapangannya juga jelas, tapi ini perlu waktu. Nggak mungkin orang bagian transportasi massal hanya setahun 6 bulan. Kan ya nggak mungkin. Lebarin sungai nggak mungkin kan 2 hari atau seminggu," papar Jokowi.

Perayaan Tahun Baru

Setiap daerah mempunyai cara tersendiri untuk merayakan Tahun Baru. Tapi ada pula daerah yang tidak merayakan atau bahkan melarang warganya menyambut malam pergantian tahun.

Ibukota bakal menggelar Jakarta Night Festival (JNF) di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin. Jalan protokol tersebut ditutup sejak pukul Selasa petang pukul 18.00 WIB. [Baca juga: Ratusan Hiburan Sambut Tahun Baru di Ibukota]

"Sterilisasi kendaraan akan kita mulai pukul 18.00 WIB. Tetapi mulai dari pukul 16.00 WIB, kendaraan sudah kita imbau untuk tidak melewati JNF lagi. 2500 personel khusus menjaga JNF," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol RIkwanto di kantornya, Jakarta, Selasa 31 Desember 2013.

Sekitar 12 panggung sudah dipasang di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Sudirman. Panggung-panggung itu akan diisi dengan sejumlah acara untuk memeriahkan pergantian tahun malam nanti. Sejumlah penampilan dari artis bakal menghibur warga Jakarta pada malam pergantian tahun, termasuk duet Raja Dangdut Rhoma Irama dengan Gubernur Jokowi dan Wakilnya, Ahok. Dengan Rhoma, Jokowi bakal mendendangkan lagu 'Darah Muda', sedangkan Ahok akan menyanyikan lagu 'Begadang'. [Baca: Jokowi: Bang Ahok Juga Duet `Begadang` dengan Bang Rhoma]

Larangan Tahun Baru

Ketika, kota nomor 1 di Indonesia bakal merayakan Tahun Baru dengan meriah, hal berbeda terjadi di Banda Aceh. Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mengeluarkan larangan untuk masyarakat muslim di wilayah tersebut agar tidak merayakan Tahun Baru.

"Kita menegaskan khususnya kepada orangtua hendaknya tidak membiarkan anaknya berkeliaran di malam Tahun Baru untuk memeriahkan penyambutan pergantian tahun masehi," ujar Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal Illiza, Senin 23 Desember 2013.

Sementara itu, tempat usaha yang ada di lingkungan Kota Banda Aceh seperti perhotelan, warung kopi, dan kafe juga dilarang menyuguhkan hiburan yang memeriahkan Tahun Baru dalam bentuk apapun.

Namun bagi warga yang non-muslim, agar tidak terjadi diskriminasi, Illiza mempersilakan untuk merayakannya. Namun Pak Walikota berharap adanya pemberitahuan terdahulu kepada pihak terkait. Sebagai implementasi dari larangan tersebut, Banda Aceh menyebar polisi syariah dan menyita terompet dan kembang api.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatu Hisbah (Satpol PP dan WH) Kota Banda Aceh terus melakukan razia terompet dan petasan menjelang malam pergantian tahun baru. Namun demikian, Kota Sabang di Aceh yang memberi kesempatan warga rayakan pergantian tahun kebanjiran turis dari berbagai negara.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Sabang memprediksi ada ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara yang telah berada di pulau wisata itu sejak beberapa hari yang lalu. Jumlahnya terus bertambah.

Perbedaan menyongsong Tahun Baru tak bisa dipungkiri adanya. Hal itu kembali baiknya dikembalikan kepada individu masing-masing, mau merayakan atau tidak, tentukan resolusi atau tidak. Bagaimana menurut Anda?

(Riz/Ism)

Baca juga:

Arab Saudi Larang Warganya Rayakan Tahun Baru dan Valentine
Tradisi Tahun Baru: Dari Celana Dalam Merah Sampai Lempar Piring
Kaleidoskop Politik 2013: Suhu Memanas Jelang Pemilu
Kaleidoskop Sosial dan HAM 2013: Mana Keadilan buat si Miskin?
Kaleidoskop Hukum 2013: Tahun Tumbangnya Pemimpin Partai
Kaleidoskop Sains 2013: Bencana dari Langit dan Bumi
Kaleidoskop Internasional 2013: Perang Saudara dan Penyadapan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya tahun yang baru.

    Tahun Baru

  • Rajut

  • SBY

Video Terkini