Sukses

Indo Barometer: Semua Partai Akan Meroket Jika Capreskan Jokowi

Survei kali ini mencontohkan Jokowi dipinang PAN. Hasilnya, elektabilitas PAN naik di posisi ke-4 dengan suara 7,5%.

Partai di luar PDIP akan mempunyai peluang memperbaiki elektabilitasnya jika mencalonkan Joko Widodo sebagai capres 2014. Gubernur DKI Jakarta itu hingga kini belum juga dicalonkan sebagai presiden PDIP, meskipun elektabilitasnya meningkat dalam bursa capres.

"Kita ingin mengetahui, bagaimana elektabilitas Jokowi ini bisa mempengaruhi elektabilitas partai-partai di luar PDIP," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat merilis hasil surveinya, di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014).

Hasilnya, cukup signifikan. Indo Barometer menggunakan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai contoh. Qodari beralasan, PAN dipilih karena wacana Jokowi berduet dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sempat beberapa kali mengemuka di media.

"Kan waktu itu sempat mengemuka wacana ini waktu Jokowi bersama Hatta meninjau KRL. Kalau dengan partai lain, saya rasa belum pernah," ujarnya.

Jika mencalonkan Jokowi, PAN akan berada di posisi ke-4 dengan suara 7,5%. Di atasnya ada Partai Gerindra dengan suara 10,4%, Golkar 16,7% dan PDIP 20,8%.

Sementara 2 tingkat di bawahnya adalah PKB dengan suara 5,4% dan Hanura 4,2%. Partai Nasdem, PKS dan Demokrat berada di urutan selanjutnya dengan jumlah suara yang sama, yakni 2,5%.

Sisanya, ada PPP dengan suara 0,8% dan PBB dengan 0,4%. Sementara suara tidak sah 1,7% dan yang tidak menandai surat suara 24,6%. "Jika tidak mencalonkan Jokowi sebagai capres, posisi PAN melorot ke urutan ke-8 dengan suara 2,9%," ujar Qodari.

Di atas PAN secara berurut ada PDIP 26,7%, Golkar 19,2%, Gerindra 9,2%, PKB 5,8% dan Hanura 4,6%. Sementara untuk partai yang berada di bawahnya, adalah PPP 2,5%, Nasdem 1,7%, dan PBB 0,4%. Sementara suara tidak sah sebanyak 2,1% dan tidak menandai surat suara sebanyak 18,8%.

"Kondisi yang terjadi pada PAN jika mencalonkan Jokowi ini kami rasa tidak akan terlalu jauh berbeda jika diterapkan untuk partai-partai lainnya," papar Qodari.

Qodari menjelaskan, waktu pengumpulan data survei dilakukan pada 4-5 Desember 2013. Survei ini dilaksanakan di 34 Provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 1.200 orang dengan margin error ± 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia, yakni berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sementara itu, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap secara langsung menggunakan kuesioner. (Rmn/Ism)

Baca juga:

Survei SMRC: Kondisi Politik Indonesia Memburuk
Survei: PDIP Kalah Bila Tak Capreskan Jokowi
Survei SMRC: 41,1% Masyarakat Kurang Puas Kinerja SBY

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini