Tolak RUU Pilkada, Warga Jakarta dan Bandung Turun ke Jalan

Liputan6.com, Jakarta - Agenda pengesahan rancangan undang-undang (RUU) Pilkada pada 25 September mendatang terus menuai kontroversi dari kalangan masyarakat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (14/9/2014), hari ini di Bundaran HI dipenuhi sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) Ibukota untuk menggelar aksi menolak RUU Pilkada tidak langsung.

Mereka meminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut mengambil keputusan dengan membatalkan RUU Pilkada tersebut. Menurut mereka, Pilkada tidak langsung merupakan cerminan kemunduran demokrasi bangsa.

Memanfaatkan momen bebas berkendara atau car free day di hari Minggu pagi, aliansi masyarakat sipil Sulawesi Selatan membentangkan kain putih sepanjang 50 meter dianjungan Pantai Losari Makassar.

Mereka meminta warga Makassar menandatangani kain putih. Aksi ini sebagai bentuk penolakan revisi RUU Pilkada oleh anggota DPR RI.

Kain putih yang berisi tandatangan penolakan RUU Pilkada ini selanjutnya bakal dibawa ke gedung DPR RI di Jakarta. Aksi serupa juga dilakukan serentak di 5 kota seperti Aceh, Jakarta, Bandung Semarang dan Makassar.

Sementara di Bandung, Jawa Barat, ajang car free day dimanfaatkan juga oleh warga untuk menjaring aspirasi masyarakat terkait RUU Pilkada.

Dari sekian banyak warga Kota Bandung yang menyatakan penolakanya, tampak orang nomor 1 di Kota Bandung, Walikota Ridwan Kamil, menurutnya ia akan terus melakukan kampanye menolak Pilkada oleh DPRD.

Pilkada langsung oleh masyarakat merupakan aspirasi yang tulus dari rakyat untuk membangun masa depan bangsa dan negara yang tidak  boleh dikorbankan oleh kepentingan yang berganti-ganti. Selain di Kota Bandung, kegiatan serupa yang digelar pihak ICW, digelar pula di 5 kota lainnya di Indonesia. (Mut)

Baca juga:

Jokowi-JK dan Megawati Bahas RUU Pilkada di Sebuah Vila

Jokowi-JK dan Mega Bertemu di Puncak Bahas RUU Pilkada

Ical: Golkar Dukung Pilkada oleh DPRD Bukan untuk Raih Kekuasaan