Sukses

Aliansi Mahasiswa Yogyakarta Kecam Aksi Represif Aparat Polisi

Aliansi Mahasiswa Yogyakarta menolak kedatangan Presiden SBY. Karena mereka menilai hanya akan meneruskan kekuasaan pemerintahan ke depan.

Aliansi Mahasiwa Yogyakarta (AMY) mengecam keras sikap represif aparat kepolisian saat melakukan pengamanan demo menentang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hari ini.

Seorang mahasiswa jurusan Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bernama Nurul Muchsin, dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, karena mengalami pendarahan di bagian kepala saat bersitegang dengan aparat.

"Luka di kepala dengan 2 jahitan," kata Muschin, ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu (23/2/2014).

Muchsin menceritakan peristiwa pemukulan itu terjadi saat mahasiswa melakukan aksi demo menolak kedatangan SBY dengan aksi bakar ban di pertigaan UIN Sunan Kalijaga. Setelah berorasi, massa aksi yang berjumlah puluhan ini berjalan ke barat menuju Jalan Gejayan. 

"Kita hendak memblokir jalan lalu tiba-tiba petugas berpakaian polisi langsung mendorong, memukul dan menendang massa aksi. Saya justru yang berusaha menenangkan keadaan, tapi malah terkena pukulan di bagian kepala," ujar Muchsin.

Muchsin pun akan menuntut pertanggungjawaban pihak kepolisian. Menurutnya, sikap represif aparat telah mencenderai semangat reformasi dan kebebasan setiap warga negara untuk berpendapat.

"Sebagai mahasiswa kami mengecam keras aksi barbarian yang telah dilakukan aparat. Mereka melanggar Pasal 28A UUD 1945. Kita juga akan melakukan aksi besar-besaran dalam waktu dekat ini. Tunggu saja," tegasnya.

Aksi yang digelar AMY, menolak SBY datang ke Yogyakarta dalam acara konsolidasi Partai Demokrat kepada 5 ribu kader Jateng-DIY di GOR Among Rogo. Massa aksi menolak kedatangan SBY karena hanya akan meneruskan kekuasaan di pemerintahan ke depan. (Alv/Rmn)

Baca juga:

Demo Mahasiswa Tolak Kedatangan SBY di Yogya Ricuh
SBY Mediasi Konflik Keraton Solo
Mahasiswa Gorontalo Ciptakan Robot Pemadam Kebakaran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini