Sukses

Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi

Dari 22 nyawa yang sebelumnya dikabarkan berguguran, jumlahnya melonjak menjadi 47 jiwa.

Tembakan peluru dan lemparan bom molotov berpadu dengan selimut asap hitam menyeruak di Independence Square, Kiev, Ukraina. Puluhan jiwa melayang di Ibukota.

Kini jumlah korban tewas dalam bentrokan yang terjadi antara demonstran anti-pemerintah dengan polisi terus bertambah. Dari 22 nyawa (21 demonstran dan 1 polisi) yang sebelumnya dikabarkan berguguran pada Kamis 20 Februari 2014, jumlahnya melonjak menjadi 47 jiwa.

Seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (21/2/2014), Kementerian Kesehatan Ukraina mencatat, sebanyak 75 nyawa berguguran dalam peristiwa yang terjadi sejak Selasa petang, 18 Februari 2014 lalu. Ini merupakan kekerasan yang terburuk sejak Ukraina terpisah dari Uni Soviet 22 tahun lalu.

Sementara itu, pejabat setempat kepada BBC mengabarkan, sebanyak 67 aparat kepolisian telah ditangkap oleh para demonstran.

Uni Eropa pun tak tinggal diam. Sebanyak 3 menteri luar negeri dari Jerman, Prancis, dan Polandia diturunkan untuk berunding dengan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych serta pihak demonstran. Namun sayang tak ada kesepakatan dalam pertemuan itu.

"Negosiasi sangat pelik. Kami mencoba untuk mencapai solusi damai," ungkap Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius yang telah sejak Selasa berada di Kiev bersama 2 menteri lainnya.

Kini Uni Eropa pun mengancam akan memberikan sanksi pada Ukraina jika kondisi negara itu tak kunjung membaik. Jika perlu, pembekuan aset dan pelarangan visa akan diberlakukan pada para pejabat negara pecahan Uni Soviet itu. (Ndy)

Baca juga:
Ukraina Memanas, 21 Demonstran Tewas di Kiev
Letusan Senjata Pecah di Ukraina, Demonstran-Polisi Berlarian
26 Tewas, Presiden Ukraina-Pemimpin Oposisi Gencatan Senjata

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini