Sukses

Kapolri Belum Pastikan Ledakan Pasuruan Terkait Jaringan Teroris

Kapolri belum dapat memastikan peristiwa ledakan di rumah nelayan di Pasuran terkait dengan jaringan teroris. Polisi masih menyelidikinya.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman belum dapat memastikan peristiwa ledakan di rumah nelayan di Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu 12 Februari 2014 terkait dengan jaringan teroris. Apalagi hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan.

"Itu yang menyimpan bahan peledaknya yang lama di sana, mungkin ada tersentuh oleh apa, itu meledak. Tapi masih dalam pemeriksaan kita," ujar Sutarman di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Terkait kabar bahwa pemilik rumah nelayan tersebut pernah masuk Daftar Pencarian Orang dalam kasus terorisme, Sutarman mengaku kabar itu tidak benar. "Wah bukan," singkatnya.

Berdasarkan pemeriksaan polisi di lapangan, ditemukan pipa mirip detonator yang dibungkus aluminium ukuran kecil dengan diameter sekitar 0,5 centimter dan panjang 5 centimeter. Namun, kata Sutarman, bisa saja itu bom yang menjadi alat untuk mencari ikan.

"Orang di sepanjang Tapal Kuda itu kan selalu menggunakan bom untuk mencari ikan," tandas dia.

Peristiwa menghebohkan itu membuat sebuah rumah luluh lantak akibat ledakan keras yang terjadi pada Rabu 12 Februari kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat ledakan di rumah milik Syukron itu, 2 orang tewas dan 2 lainnya luka-luka, termasuk pemilik rumah. Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti ledakan itu. (Ado/Yus)

Baca juga:

Polisi Temukan Pipa Mirip Detonator di Lokasi Ledakan Pasuruan
Ledakan di Pasuruan, 2 Orang Tewas
Ledakan Pasuruan dari Rumah Nelayan, Bom Ikan?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.