Sukses

Intelijen Polri Diprioritaskan Jaga Daerah Rawan Konflik Pemilu

10 Daerah itu yakni Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, Sulawesi Tengah, Papua.

Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, ada 10 daerah rawan konflik jelang Pemilu 2014. Oleh karena itu, Polri akan menerjunkan jajaran intelijen untuk mengawal keamanan ekstra di 10 daerah tersebut.

"Untuk mengantisipasi adanya konflik yang terjadi, peran intelijen Polri sangatlah diutamakan," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Senin (3/2/2014).

10 Daerah itu yakni Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Menurut Sutarman, fungsi intelijen Polri sangat penting menjaga keamanan. Sehingga ada yang mengatakan siapa yang menguasai informasi dia yang akan memenangkan peperangan. "Kalau info jauh hari sudah kita kuasai maka kita juga bisa lakukan langkah preventif maupun penegakan hukum," terang dia.

Dia menjelaskan, fungsi intelijen Polri ini adalah mengkonter dan mengumpulkan info-info di daerah yang kemungkinan berkembang menjadi masalah sosial. Setelah itu, jika ada info berkembang terkait masalah sosial, maka Polri akan menurunkan tim preventif.

"Supaya info yang disampaikan tidak berkembang menjadi masalah dan konflik sosial maupun masalah lain," tambah Sutarman.

Polri akan menurunkan 253.035 personel untuk pengamanan Pemilu 2014. Dalam operasi Mantap Brata 2014, para personel akan bertugas selama 224 hari atau hingga seluruh tahapan pemilu selesai. (Mvi/Ism)

Baca juga:

Amankan Pemilu 2014, Polri Kerahkan 253.035 Personel
Kapolri: Pengamanan Pemilu 2014 Sudah Siap
132 TPS di Jakarta Utara Diprediksi Tidak Aman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini