Sukses

Demi Warga Afrika, `Robinhood` Eks Polisi Curi Rp 60 Miliar

Terenyuh dengan kehidupan masyarakat Afrika yang serba kekurangan, seorang pria nekat melakukan aksi ala Robin Hood si perampok demawan.

Terenyuh dengan kehidupan masyarakat Afrika yang serba kekurangan, seorang pria akhirnya nekat melakukan aksi ala Robin Hood si perampok dermawan. Ia merampok, lalu membagi-bagikan uangnya untuk warga yang membutuhkan itu.

Seperti dilansir dari Mirror.co.uk yang dimuat Liputan6.com, Kamis (30/1/2014), pria mantan polisi itu beraksi bersama 2 temannya dengan merampok sebuah van milik perusahaan keamanan dan menggondol 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 60 miliar.

Atas dasar niat mulianya berbagi pada mereka yang membutuhkan di Afrika, mereka menodong petugas van yang membawa uang tunai itu dengan senjata api.

Perampok yang tidak disebutkan namanya itu kini sudah berada di bawah hukum yang ketat di negara itu. Dia mendirikan perusahaan keamanan sendiri ketika ia terpaksa pensiun dini dari kepolisian karena tertembak saat bertugas.

Tapi setelah bekerja di Afrika, ia dipengaruhi oleh kemiskinan dan kelaparan. Ia pun tak tega. Dari situlah niat merampok itu timbul.

Dia pun merencanakan pencurian van keamanan Loomis yang mengangkut uang untuk mengisi mesin penarik uang di Wina saat Natal.

Perampok kemudian membujuk mantan karyawan wanita dari perusahaan keamanan itu untuk bergabung dengan plot perampokannya. "Setelah meyakinkan dia untuk membantunya menyebarkan kekayaan di seluruh dunia," ujar pria itu kepada polisi.

Meskipun mereka mengenakan masker selama serangan itu, seorang pekerja perusahaan keamanan mengatakan kepada polisi bahwa salah satu pelakunya dikenali. Ternyata wajah si wanita itu tertangkap di CCTV. Sejak itulah diketahui bahwa ia mantan pegawai di perusahaan tersebut.

Setelah pasangan itu ditangkap, polisi menemukan uang tunai tersembunyi di loteng rumah mertua pria itu saat merayakan Natal bersama keluarganya.

Bagi-bagi Uang

Perampok itu membagi-bagikan uang hasil curiannya melalui kotak surat para tetangganya sebagai sumbangan anonim --tanpa nama-- untuk orang yang dikenalnya menderita masalah keuangan.

Dia kemudian mengatakan kepada polisi, hanya memberikan sebagian kecil uang curiannya kepada tetangga. Karena ia ingin memberikan sebagian besarnya kepada anak yatim di Afrika, serta membangun rumah dan sekolah di Papua Nugini.

Perangai ala Robinhood itu juga diakui oleh istri pria perampok itu. Ia mengatakan sifat suaminya berubah setelah pulang dari Afrika.

"Ketika ia berada di sana, ia melihat anak-anak kelaparan dan ini benar-benar mempengaruhi dirinya. Sejak itu ia tidak pernah sama. Dia selalu merencanakan proyek-proyek amal, dan selalu berbicara tentang membagi kekayaan di seluruh dunia," ungkap si istri.

Pengacara pria itu, Werner Tomanek juga membenarkan bahwa kliennya memang sering menyumbang untuk amal dan membantu orang yang membutuhkan.

"Dia ingin mengirim uang ke Afrika dalam wadah penuh barang-barang elektronik murah. Dia menyimpannya di loteng untuk dikumpulkan terlebih dahulu. Dia mengatakan kepada keluarga bahwa kotak-kotak di loteng itu hanya berisi dokumen lama. Beberapa uang yang dikirim secara anonim, juga dimasukkan melalui kotak surat orang-orang yang menurutnya berada dalam kesulitan keuangan," urai si pengacara.

Kini sepasang perampok berada dalam tahanan menghadapi hukuman penjara. (Tnt/Sss)

Baca juga:

[VIDEO] Waspada! Perampok di Depok Gasak 3 Rumah Dalam Sehari
Pendeta di Brasil Tewas Ditembak, Motif Masih Misterius
Rampas Motor Pakai Golok di Flyover Kalibata, 4 ABG Diringkus

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.