Sukses

PPATK: Dekat Pemilu, Transaksi Mencurigakan Parpol Naik 25%

PPATK menyatakan, kian dekat dengan pesta demokrasi, transaksi mencurigakan partai politik semakin meningkat.

Perhelatan Pemilu 2014 tinggal menghitung hari. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan, kian dekat dengan pesta demokrasi, transaksi mencurigakan partai politik semakin meningkat.

"Kami masih mengkaji, yang jelas tren transaksi mencurigan meningkat," ujar Kepala PPATK Muhammad Yusuf di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/1/2014). "Rata-rata meningkatnya bisa 20-25 persen."

M Yusuf mengaku tak bisa berbicara detail karena masih mengkaji dan takut terjadi kebocoran. Jika terjadi kebocoran, tidak bisa ditindaklanjuti. "Yang jelas kemudian kita lihat transaksi meningkat, tidak nampak dari pengurus parpol. Tetapi kan pada momennya menjelang pemilu nampak relasi," terangnya.

Relasi yang dimaksud Yusuf dipaparkan dengan contoh. "Misal suatu tempat mau pilkada, pengusaha X ini sering kali transaksi padahal bisnis tidak mendukung ke arah itu. Ternyata punya korelasi dengan salah satu calon," tuturnya.

Untuk nilainya, PPATK pun menjelaskan, mereka terbentur undang-undang untuk membuka nilai transaksi mencurigakan.

"Tergantung transaksi mencurigakan itu, bisa profile. Tergantung patokannya kan kalau transaksi mencurigakan profile, kalau Anda sebagai jurnalis gaji Rp 10 juta, transaksi Rp 500 juta menyimpang, atau biasa rupiah menjadi dolar kan menyimpang. Atau biasa 1 bulan sekali, ini setiap minggu (transaksinya)," tandas Yusuf. (Mvi/Sss)

Baca juga:

LSM Fitra: Saksi Pemilu Dibayar APBN, Akal-akalan
Awasi Dana Kampanye, KPU Gandeng PPATK Sebelum Pileg
Politik Uang Saat Pemilu Sangat Rawan Terjadi di 34 Kabupaten

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini