Sukses

Tumpukan Sampah Ganggu Penyedotan Banjir di Pluit

Akibat tersumbat sampah, proses penyedotan banjir kerap terhenti akibat mesin pompa air mati.

Rumah pompa air di kawasan Pluit Barat, Jakarta Utara hingga saat ini masih bekerja normal. Namun petugas pompa air dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mengeluhkan banyaknya sampah yang menyumbat. Sehingga menganggu proses penyedotan air di kawasan tersebut.

"Tapi masalah kita saat penyodotan biasanya sampah dan kotoran yang ikut terbawa," ujar Herman, salah satu penjaga pompa air Pluit di Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, Senin (20/1/2014).

Jika pompa tersumbat sampah mesin akan mati secara otomatis. Kemudian membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Hal ini dilakukan, agar saat penyedotan sampah dan kotoran yang masuk ke dalam pipa dapat terangkat. Karena tekanan penyedotan awal memiliki kekuatan lebih besar.

"Biasanya kita biarin mesin mati 15 menitan. Karena setiap yang tersumbat pasti mesin mati sendiri. Setelah itu kita hidupkan lagi, dan sampah pasti terbawa, karena tekanannya," jelas Herman.

Herman menjelaskan, saat ini ada 3 rumah pompa air yang berada air di bawah Jalan Pluit Barat. Selain rumah pompa yang bekerja setiap hari, Dinas PU DKI Jakarta juga mengerahkan beberapa mobil penyedot air untuk mengurangi banjir di kawasan Pluit.
 
"Semuanya normal. Seluruh pipa penyedotan air yang sampai 12 pipa dari 3 rumah pompa di sini bekerja 24 jam. Kondisi normal," pungkas Herman. (Rmn/Ism)

Baca juga:

Banjir di Pluit Tak Kunjung Surut, Petugas Penyedot Diomeli Warga
Korban Banjir Pluit: Jokowi Harus ke Sini, Kita Juga Bayar Pajak
Petugas: Banjir di Jalan Pluit Bukan Dampak Pembukaan Pintu Air

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.