Sukses

3 Jasad TKI Korban Polisi Malaysia Tiba, Wagub NTB: Usut Sebabnya

Jenazah para TKI itu tiba di Bandara International Lombok (BIL) pada Jumat 17 Januari malam.

3 Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang ditembak mati Polisi Diraja Malaysia beberapa waktu lalu tiba di rumah duka. Jenazah tiba di Bandara International Lombok (BIL) pada Jumat 17 Januari sekitar pukul 20.00 Wita menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Saat jenazah tiba, beberapa orang dari Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Tengah menjemputnya. Ketiga jenazah TKI yang dipulangkan tersebut masing masing bernama Gusti Randa dan Sudarsono, keduanya beralamat di Dusun teduh Desa Tuduk kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah, serta Wahab asal Dusun Lendang Tengah Desa Bebuak Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.

Mereka diduga merampok di Malaysia, sehingga polisi melepas tembakan mematikan. Menyikapi hal tersebut, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin meminta agar Kedubes RI segera melakukan investigasi terhadap kasus kematian 3 TKI asal Lombok itu.

"Kami meminta kepada Kedubes RI di Malaysia agar mencari tahu penyebab yang sebenarnya terhadap kasus kematian 3 TKI asal Lombok yang ditembak karena diduga telah melakukan aksi perampokan itu," ujarnya Amin kepada Liputan6.com di Lombok, Sabtu (18/1/2014).

Kasus penembakan TKI ini, terjadi sebanyak 2 kali dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya pada November 2013 lalu, Polisi Malaysia juga menembak mati 3 TKI asal Sumbawa, NTB, karena diduga telah melakukan perampokan.

Menanggapi kedua kejadian serupa tersebut, Amin menyatakan kasus perampokan yang terjadi di Malaysia selama ini kemungkinan dilakukan para TKI yang berangkat ke Malaysia secara tidak resmi.

"Hanya sebagian kecil warga NTB yang menjadi TKI di Malaysia itu berperilaku buruk seperti ini. Sebagian di antaranya orang-orang baik. Kemungkinan mereka yang berperilaku buruk ini adalah para TKI yang berangkat secara ilegal. Untuk itu kami meminta agar Disnakertrans segera mencarikan data resmi siapa sebenarnya dan apakah mereka legal atau tidak," papar Amin. (Mut/Sss)


Baca juga:
Diduga Karena Cemburu, WNI di Malaysia Bunuh Istrinya
21 TKI Ilegal di Bandara Soetta Bawa Dokumen `Aspal`
163 ABK Tak Digaji, BNP2TKI: Dirut PT Karltigo Wajib Ganti Rugi




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini