Sukses

Survei: Ratu Atut `Monopoli` Pemberitaan Golkar

Akil Mochtar juga mendominasi pemberitaan tentang Golkar pada Oktober 2013.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah 'memonopoli' pemberitaan media tentang Partai Golkar sepanjang Desember 2013. Sebab, di bulan itu Atut ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Frekuensi pemberitaan Golkar pada Desember tinggi. Ini terkait penetapan Atut sebagai tersangka," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR dalam rilis survei nasional 'Potret Geliat Pemberitaan Partai Politik Sepanjang 2013 - Menangkap Tren Tone Berita dan Elektabilitas' di Morrisey Serviced Apartment & Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2014).

Menurut Hanta, dalam survei ini, pemberitaan dengan tema Kasus Hukum dan Kebijakan Politik adalah yang paling intens melekat pada Golkar sepanjang 2013. Berita Kebijakan Politik Golkar sebanyak 20,7%, sementara berita Kasus Hukum sebesar 31,9%.

Tingginya pemberitaan kasus hukum itu dikarenakan kader maupun mantan kadernya tersangkut kasus korupsi. Mulai dari tertangkapnya mantan Ketua MK Akil Mochtar sampai Atut ditetapkan tersangka dan ditahan oleh KPK.

Selain Atut yang memonopoli pemberitaan soal Golkar pada Desember 2013, Akil juga mendominasi pemberitaan tentang Golkar pada Oktober 2013. Frekuensi keduanya tertinggi ketimbang tema-tema pemberitaan lain terkait Golkar pada Oktober dan Desember.

Sementara tema pemberitaan lain soal Golkar adalah terkait Pencapresan, yakni sebanyak 12,4% selama 2013. Dalam bulan Agustus 2013 misalnya, berita mengenai kontroversi pencapresan Aburizal Bakrie, pencapresan Jusuf Kalla, dan tentang Akbar Tandjung memiliki frekuensi tertinggi. Kemudian pada bulan November 2013, pemberitaan dengan frekuensi tertinggi juga didominasi seputar pencapresan Aburizal harga mati, terkait Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, serta soal Rapimnas Golkar.

Adapun, pengambilan data pada survei ini dilakukan serentak dan nasional di 33 provinsi dengan metode multisage random sampling. Jumlah sampel pada 13 September-11 Oktober 2013 adalah 2.010 responden, dan sampel pada 16-23 Desember 2013 adalah 1.200 responden dengan margin of error sekitar 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei ini juga ditemukan, sebanyak 74% pada bulan Oktober 2013 dan 75% pada bulan Desember 2013 menyatakan media sangat berpengaruh terhadap pilihan politik. Dan sebanyak 46,91% publik pada Oktober 2013 menyatakan pemberitaan media massa merupakan sumber utama informasi, angka tersebut tidak berbeda jauh dengan bulan Desember 2013 dengan 46,96%.

Segmen media paling banyak diakses publik setiap harinya pada bulan Desember 2013 adalah televisi sebanyak 77,1% atau naik dari bulan Oktober 2013 dengan 75,10%. Hanya 10% publik yang membaca koran setiap harinya sepanjang Desember 2013, naik dari Oktober 2013 8,5%.

Kemudian, sebanyak 9,40% publik mendengar radio selama Desember 2013, naik dari Oktober 2013 7,85%. Dan hanya 7,2% publik yang menyatakan mengakses internet setiap harinya pada Desember 2013 atau naik dari Oktober 2013 5,23%. (Ein/Sss)

Baca juga:

Atut Belum Teken APBD, Pemkab Tangerang Utang ke Rumah Sakit
APBD Tangerang Terhambat, Mendagri Diminta Perjelas Status Atut
KPK Tambahkan Pasal Baru untuk Ratu Atut


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.