Sukses

Tetangga: Kontrakan Terduga Teroris Dayat Berisik Setiap Malam

Kamar kontrakan Dayat selalu tertutup. Teman tinggal satu kontrakan Dayat juga tak pernah keluar, kecuali saat berangkat dan pulang kerja.

Sejumlah warga sering mendengar suara berisik setiap tengah malam dari dalam rumah kontrakan 'sarang teroris' milik Dayat Kacamata alias Hidayat alias Daeng, di Jalan Delima I RT2 RW8 Nomor 9, Rempoa, Tangerang Selatan, Banten.

"Sering dengar suara ketukan dari dalam kontrakan Pak Dayat setiap tengah malam. Seperti orang mengerjakan sesuatu," kata Meti, warga yang tinggal bersebelahan dengan Dayat, Kamis (2/1/2013).

Uwa Nur, begitu sapaan warga kepada Dayat yang mengaku bernama lengkap Nur Hidayat, kata Meti, bekerja sebagai kurir ekspedisi.

Kata Meti, Dayat hanya mengaku jika dirinya sedang mengerjakan paket kiriman dan tidak menjelaskan secara detail. Rekan Dayat yang tinggal bersama di tempat itu, tidak pernah keluar rumah kontrakan, kecuali saat berangkat kerja pukul 09.00 WIB dan pulang pukul 22.00 WIB.

"Nama rekannya tidak tahu. Tapi dulu tinggal bersama Heru, namun Heru pindah dan tinggal bersama rekan barunya," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Yanto, pemilik bengkel mobil yang tinggal bersebelahan dengan Dayat. Ia mengatakan, Dayat sangat tertutup dan tidak bersosialisasi dengan warga sekitar. Berdekatan dengan kontrakan Dayat terdapat bengkel mobil dan pembuatan teralis, karena itu Yanto tidak dapat mendengar suara dari dalam kontrakanya.

Hanya, kata Yanto, dirinya pernah melihat isi kontrakan yang terdapat beberapa boks tertumpuk di lantai. Tetapi, pintu rumah langsung ditutup Dayat setelah warga sekitar tidak sengaja melihatnya.  "Ada boks pakaian di lantai dan beberapa barang. Saya mengira itu adalah paket kiriman yang sedang dirapikan. Ternyata baru tahu jika itu bahan peledak," ujarnya.

Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT04 RW07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Selasa 31 Desember 2013 malam hingga Rabu 1 Januari 2014 dini hari.

Saat penggerebekan, 6 terduga teroris tewas termasuk Dayat yang tewas lebih dulu karena melakukan perlawanan saat polisi akan menangkapnya. Ia tewas setelah tertembus timah panas.

Penggerebakan itu polisi juga menemukan 6 bom pipa, 6 senjata api, 5 golok, beberapa bahan kimia, serta rangkaian elektronik yang diduga digunakan sebagai perakitan bom. Tak hanya itu, uang yang diperkirakan berjumlah Rp 200 juta juga ditemukan petugas di beberapa tas milik para terduga teroris itu.

Pada Rabu 1 Januari 2014 malam, Densus 88 kembali menggerebek rumah kontrakan terduga teroris Dayat di Jalan Delima I, RT8 RW2 Nomor 9, Rempoa, Ciputat Timur. Rumah kontrakan yang dihuni Dayat Kacamata itu digunakan sebagai tempat meracik atau membuat bom.

Penggerebekan rumah teroris di Kampung Sawah dan Rempoa serta sejumlah tempat lainnya, berawal dari penangkapan seorang teroris bernama Badri di Surakarta dan teroris Anton di Banyumas. Kelompok terduga teroris itu diduga melakukan serangkaian kejahatan, seperti perencanaan bom di Vihara Ekayana, penembakan polisi di Pondok Aren, hingga perampokan Bank BRI di Panongan, Cikupa. (Ant./Rmn/Yus)

Baca juga:
Terduga Teroris Bogor Digelandang ke Mabes Polri
Airsoft Gun Disita di Rumah Terduga Teroris Bogor
[VIDEO] Terduga Teroris Bogor Bekerja di Pabrik Semen

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.