Sukses

Wajah Lesu Ahok Saat Jawab Soal Pilkada DKI Jakarta

Mendapat pertanyaan ini, Ahok menoleh ke kiri. Tanpa sadar, tangan kirinya naik ke pipi kirinya dan menyanggah wajah putihnya itu.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terlihat berbeda dari biasanya. Wajahnya lesu saat menjawab beberapa pertanyaan terkait pencalonannya di Pilkada DKI Jakarta nanti.

Mengenakan batik lengan panjang bermotif coklat merah putih, Gubernur yang akrab disapa Ahok itu terlihat semangat saat menjawab pertanyaan terkait kesiapan Jakarta menghadapi musim hujan dan banjir.

Delapan menit berlalu, sambil berdiri di depan pintu Balai Kota Jakarta, Ahok menjelaskan seluruh aspek yang berkaitan dengan penanganan banjir. Perlahan dia mundur sedikit dan menyandarkan tubuhnya di pintu putih bergaya Betawi itu.

Jurnalis kemudian menanyakan keputusannya mengikuti pilkada DKI apakah memilih jalur independen atau tetap di jalur partai.

Mendapat pertanyaan ini, Ahok menoleh ke kiri. Tanpa sadar, tangan kirinya naik ke pipi kirinya dan menyanggah wajah putihnya itu.

Ekspresinya tampak datar dengan tatapan kosong ke arah wartawan yang menanyakan hal itu. Ahok pun menjawab sambil badannya tetap bersandar.

"Kita lihat saja nanti partai dan independen TemanAhok ngomong. Saya yang jelas semua baik-baik daja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mulai beranjak dari posisinya dan tidak bersandar lagi. Tangan kiri yang semula menopang wajahnya juga sudah turun ketika melanjutkan penjelasanya.

Setelah dukungan yang disampaikan PDIP kepada Ahok, posisi TemanAhok memang mulai terganggu. Tapi, Ahok tidak mau begitu saja melupakan TemanAhok yang sudah berjuang mengumpulkan 1 juta dukungan.

"Saya sih namanya TemanAhok sudah berjasa, ya boleh ngomong apa aja. Silakan aja yang nyindir juga siapa yang ngomong. Harus cek dulu TemanAhok kan 1 juta orang," imbuh Ahok.

Maju melalui jalur independen memang bukan sesuatu yang tidak mungkin, terlebih dukungan yang sudah berhasil dikumpulkan mencapai 738 ribu lebih. Hanya saja, Ahok juga sadar bukan perkara mudah memverifikasi dukungan sebanyak itu. Belum lagi penentuan wakil gubernur yang belum tentu disetujui oleh semua pendukung.

"Saya sudah tentukan sikap dari awal kalau kamu bisa kumpulkan 1 juta saya akan ikut kalian, partai silakan dukung, saya sudah tentukan sikap dari awal kok. Tapi kalau 1 juta verifikasi musti lolos. Terus saya musti tanya lagi wakilnya Djarot sebagian bilang ok, tapi sebagian kan belum jawab mekanismenya lagi," pungkas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.