Sukses

Sejumlah Menteri Tepis Anggapan Kabinet Jokowi sebagai Balas Budi

Sejumlah nama menteri di dalam kabinet kerja Jokowi-JK sempat menjadi pilar utama sebagai tim sukses pada Pilpres 2014 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Nama-nama baru ini siang nanti akan dilantik resmi menjadi menteri dalam kabinet kerja yang dipilih Presiden Joko Widodo. Namun sebagian dari mereka tentu lekat dalam ingatan kita selama jalannya masa kampanye pilpres 2014.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (27/10/2014), sebut saja Yassona Laoly, Khofifah Indar Parawansa, Ferry Mursyidan Baldan dan Amran Sulaiman. Nama-nama tersebut turut berjuang memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam ajang pilpres 2014 beberapa waktu lalu.

Dalam pembentukan susunan kabinet, muncul istilah zaken kabinet atau kabinet balas budi. Namun para menteri dari sejumlah partai politik (parpol) ini membantah kabinet kerja Jokowi-JK sebagai kabinet balas budi.

Menteri Hukum dan HAM Yosana Laoli mengatakan, presiden mempunyai kebijakan dan pertimbangan yang matang dalam memilih menteri di kabinetnya. Bukan berdasarkan pada balas budi saat menjadi tim sukses dalam ajang Pilpres 2014 lalu.

"Saya kira ndak begitu. Itu presiden sudah mempunyai pertimbangan yang sangat cukuplah. Kita nanti kan dinilai dengan kerjaan kita sendiri. Saya kira ndak ada masalah," ujar Yosana.

Sementara Menteri Agraria Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan menegaskan, dari awal pasangan Jokowi-JK sudah menyampaikan porsi kabinetnya jika terpilih. Jadi tidak ada dasar balas budi pada pemilihan menteri di kabinet kerja Jokowi-JK.

"Saya kira ndak juga. Sejak awal dalam arsitektur kabinet sudah dijelaskan oleh presiden bahwa porsi menteri dari partai politik pengusung kan sekian. Jadi saya kira tidak ada hal yang berlebihan. Sejak awal sudah disampaikan. Menurut saya tidak ada hal yang harus disebut balas budi dan sebagainya," jelas Ferry.

Sebelum pengumuman nama-nama menteri ini, Presiden Jokowi sempat mengatakan bahwa komposisi kabinetnya terdiri atas 16 menteri dari parpol dan 18 dari profesional. Namun komposisi ini berubah diduga karena adanya rekomendasi dari KPK terkait beberapa nama calon menteri yang diberi tanda merah dan kuning. (Riz)

Baca juga:

Tak Lulus SMA jadi Menteri Jokowi, Susi Janji Kerja Maksimal

34 Menteri Kabinet Jokowi Paling Disorot

Riuh Suara Rakyat untuk Jokowi-JK

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini