Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku, telah lama menantikan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Penantian SBY itu terus berlangsung hingga 1 Oktober 2014 lalu, ketika para anggota DPR yang baru dilantik menggelar paripurna pimpinan dewan.
Waktu itu mantan presiden Jusuf Kalla atau JK berusaha menjembatani pertemuan SBY-Mega.
"Tanggal 1 Oktober 2014, setelah menghadiri pelantikan anggota DPR, DPD & MPR, Pak JK, sahabat saya, temui saya di Gedung DPR. *SBY*. Intinya, Pak JK mengatakan akan baik jika ada solusi bersama utk mengatasi situasi politik yg mengkhawatirkan. Pikiran itu jernih. *SBY*," tulis Ketua Umum Partai Demokrat itu dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Minggu (5/10/2014).
Maka SBY pun setuju dengan pemikiran wapres terpilih tersebut. Namun dia tetap menginginkan adanya pertemuan dengan Mega.
"Saya respons bahwa saya setuju & pikiran saya sama. Kuncinya, sekali lagi, jika ada pertemuan & komunikasi langsung saya dengan Ibu Mega. *SBY*," ujar dia.
Namun apa yang diharapkannya tak kunjung menjadi kenyataan. Pertemuan urung terjadi.
"Hingga 1 Oktober malam, pertemuan yang sudah lama saya harapkan itu memang tidak terjadi. *SBY*," tutur SBY.
SBY mengaku, pertemuan dengan Mega ini penting bagi komunikasi Partai Demokrat-PDIP di pemerintahan presiden terpilih Jokowi kelak. Hal itulah yang disampaikannya saat bertemu dengan Jokowi pada 30 September 2014 lalu.
"Ketika PDIP inginkan kebersamaan di DPR, saya sampaikan pertemuan SBY-Mega penting. *SBY*," ujar dia.
"Namun, nampaknya pertemuan penting di saat "kritis" itu tidak terjadi. Saya mendengar nanti pada saatnya Bu Mega akan "menerima" saya. *SBY*," tandas kakek 2 cucu tersebut. (Mut)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.