Sukses

Sekjen PBB: Serangan ke Sekolah di Rafah adalah Kriminal

Sejak Israel melancarkan operasi militer 8 Juli lalu, sekitar 1.750 warga Palestina tewas dan 9.000 lebih cedera.

Liputan6.com, Gaza - Sekjen Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki Moon mengatakan, serangan ke dekat sebuah sekolah PBB di Gaza sebagai kebiadaban moral dan tindakan kriminal.

Seperti diberitakan CNN Senin (4/8/2014) Ban mengatakan, pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional itu, berarti mereka yang melakukannya akan dituntut pertangung jawaban.

"Kegilaan ini harus dihentikan," tegas Ban.

Serangan di Rafah itu mengenai gerbang masuk sekolah, yang menjadi tempat penampungan ribuan warga Palestina yang mengungsi dari perang Israel-Hamas.

Israel sudah membantah menyerang sekolah itu, namun menyatakan ada pertempuran di sekitar sekolah.

Juru bicara pemerintah Israel Mark Regev mengatakan, jika militan Hamas membuat sekolah menjadi kawasan perang, maka mereka yang harus diminta pertanggung jawaban.

Kementrian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 30 orang tewas pada Minggu 3 Agustus. Sementara militan Hamas terus menembakkan roket ke wilayah Israel.

Sejak Israel melancarkan operasi militer 8 Juli lalu, sekitar 1.750 warga Palestina tewas yang sebagian besar warga sipil dan 9.000 lebih mengalami cedera.

Sementara kubu Israel, 66 orang tewas, termasuk Letnan Dua Hadar Goldin yang sudah dikukuhkan tewas yang sebelumnya menurut Israel diculik militan Hamas pada Jumat 1 Agustus lalu.

Seorang juru bicara militer Israel Letkol Peter Lerner mengatakan, misi serangan ke Gaza akan diteruskan dengan operasi pasukan darat.

Sejumlah laporan menyebutkan, tentara Israel terus mendekati tercapainya tujuan utama, yakni menghancurkan terowongan bawah tanah yang digunakan militan Hamas untuk menyerang Israel.

Baca juga:

Bekingan Amerika Serang Gaza

Hamas Dituduh Tangkap Tentara Israel, Gencatan Senjata Dilanggar

AS Dukung Israel Serang Gaza, Gedung Putih Digeruduk Demonstran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.