Sukses

Bolak-balik Kata ala Arek Malang Menular ke Remaja Metropolitan

Remaja metropolitan yang tinggal di Jabodetabek pun kini bicaranya bolak-balik seperti gaya Arek Malang.

Citizen6, Jakarta Orang Malang dari dulu terkenal dengan gaya bicaranya yang suka membolak-balikkan kata atau disebut `Walikan` sampai-sampai sebutan `Arek (Orang) Malang` juga di balik jadi `Kera Ngalam`.

 

Gaya bicara bolak-balik ini tak lagi monopoli orang Malang, karena makin menular ke daerah di luar Malang. Bahkan remaja metropolitan yang tinggal di Jabodetabek pun kini bicaranya bolak-balik seperti gaya Arek Malang.

 

Seperti pantauan Citizen6 yang ditulis Kamis (13/3/2014) ternyata bicara dengan kalimat yang dibolak-balik kini menjadi tren di banyak perkumpulan anak remaja Jabodetabek. Tak cuma di obrolan, gaya bicara bolak balik itu bahkan sampai di media sosial twitter dan path.

 

Berikut beberapa akun yang menuliskan percakapan bolak-balik tersebut:

 

@yayanmaulana: "Eug lagi tikas, kadit kane badan besok lagi dong. Atau nggak Sabtu dah".
(Artinya: Gue lagi sakit, tidak enak badan besok lagi dong. Atau nggak Sabtu dah)

 

‏@bhimababer: "Eug tikas, jengukkkk".
(Artinya: Gue sakit, jenguk)

 

‏@SRsalsaaa: "Kane kadit rajaleb".
(Artinya: Enak, tidak belajar)

 

‏@annisavrvinsa: "Ah kampreto baru mau otw gerimis,eteb tengab di rokum ini elah".
(Artinya: Ah kampreto, baru mau otw gerimis, bete banget di rumah ini)

 

‏@Rizaletico: "Tamales rudit, tamales istirahat hebak".
(Artinya: Selamat tidur, selamat istirahat)

 

Kalimat yang dituliskan diatas terkadang sulit dimengerti bagi yang belum paham dengan kalimat percakapan yang di balik. Penggunaan kata-kata di balik itu juga biasanya sebagai kode biar tak semua orang tahu.

 

Lucunya, karena banyak yang belum terbiasa dengan kalimat percakapan di balilk ini, terkadang dalam satu perkumpulan sering terjadi miss communication atau tidak nyambung saat mengobrol.

 

Nah, bagi Kamu yang mau coba-coba pakai bahasa di balik ini, tips agar cepat terbiasa pakai dulu kalimat yang mudah seperti gue menjadi eug dan tidur menjadi rudit.

 

Pemakaian bahasa di balik ini, memang tak lepas dari berkembangnya bahasa gaul yang semakin beragam. Yang memungkinkan munculnya kalimat unik dan tidak wajar bahkan sebelumnya tidak terpikirkan untuk mengucapkan kalimat unik tersebut.

 

Tapi tetap saja menggunakan bahasa yang baik adalah tuntutan dalam etika bersosial. Lihat-lihat dulu ya, siapa yang diajak bicara biar tak salah paham.

 

 

Penulis:

Yulia Yulee

Baca Juga:

Mafia dari Bandung Ini Penyelamat di Saat Kelaparan

Unik Bandung Taxi Bike untuk Solusi Macet

Yang Lucu di CommuterLine: Saat Payung dan Tas Kejepit di Pintu

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.