Sukses

Kabut Asap, 3 Ton Garam Ditaburkan di Langit Riau Setiap Hari

Satgas Penanggulangan Kabut Asap berencana memodifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan. Setiap hari 3 ton garam akan disemai di awan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan di Riau kian tak terkendali. Akibatnya, bencana kabut asap belum terselesaikan. Pemadaman lewat darat tidak membuahkan hasil, begitu juga dengan penggunaan helikopter yang selalu gagal terbang karena jarak pandang yang pendek.

Sebagai langkah terakhir, Satuan Tugas Penanggulangan Kabut Asap Riau berencana memodifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan. Setiap hari, 3 ton garam akan disemai di awan.

"Garam yang sudah dipesan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Riau sudah datang. Jumlah semua saya belum dapat informasi. Yang jelas, setiap hari akan ada 3 ton garam yang disemai di awan," kata Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Andyawan, Senin (3/2/2014).

Dijelaskan Andyawan, modifikasi sudah bisa dilakukan karena sudah ada awan yang menumpuk di langit Provinsi Riau. "Dengan adanya awan, semaian garam sudah memungkinkan dan tertampung," katanya.

Rencana modifikasi cuaca ini akan melibatkan pesawat jenis Cassa. Bantuan pesawat jenis Hercules akan dilibatkan juga. "Jadi ada 2 pesawat. Satunya bantuan dari BNPB dan satunya dari Lanud," jelasnya.

Di samping itu, tambah Andyawan, Lanud juga memperbantukan 2 pesawat tempur. Kegunaanya untuk memantau titik api yang tidak terjangkau oleh helikopter pemantau.

"Pesawat akan memotret dari udara melaui GPS. Titik api akan dilaporkan ke Satgas untuk menentukan titik-titik semaian garam di awan. Semoga modifikasi cuaca ini berhasil," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satgas Penanggulan Asap Riau Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengatakan, akan ada bantuan 2 helikopter untuk membuat hujan buatan. "Totalnya ada 4. 2 pesawat dan 2 heli yang akan datang segera," katanya.

Untuk lokasi pemadaman, Satgas masih memfokuskan ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan Bukit Sembilan Kabupaten Bengkalis. 2 daerah tersebut mempunyai titik api yang besar.

"Selain udara, tim darat juga sudah melakukan upaya pemadaman. Hasilnya belum maksimal karena kesulitan air dari sungai dan kanal-kanal yang ada," tutup Prihadi. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Jarak Pandang 0 M, Heli Pemadam Api Mendarat Darurat di Riau

Kabut Asap, Libur Sekolah Pekanbaru Diperpanjang

Padamkan Kebakaran Hutan Riau, 4 Pesawat Siap Turunkan Hujan Buatan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini