Sukses

[VIDEO] Korban Banjir Karawang Gunakan Air Kotor untuk Mencuci

Banjir yang terus meninggi dan meluas memaksa ratusan warga di karawang kembali mengungsi ke beberapa lokasi

Banjir yang terus meninggi dan meluas memaksa ratusan warga di Karawang, Jawa Barat, kembali mengungsi ke beberapa lokasi. Mereka yang bertahan di pemukiman harus rela mengonsumsi air kotor untuk kebutuhan mencuci.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (30/1/2014), ratusan warga Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok Karawang Jawa Barat ini sejak Rabu malam telah menempati lokasi pengungsian. Mereka diungsikan lantaran banjir yang menggenangi rumah mereka semakin meninggi. Salah satu lokasi pengungsian yang mereka pilih di antaranya di dalam dan emperan toko, namun ada juga yang mengungsi di tenda terpal di jalan raya.

Sementara itu, satu rumah warga yang terendam nyaris ambruk lantaran terkena hujan dan terendam banjir, beruntung rumah tersebut sudah ditinggal pemiliknya mengungsi. Banjir terparah masih menggenangi rumah warga, di antaranya di Dusun Rengasjaya satu dan dua dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 2 meter.

Tak sedikit warga yang mengungsi, namun sebagian warga yang bertahan di rumah terpaksa mengonsumsi air kotor untuk mencuci lantaran tidak tersedia air bersih.

Banjir yang melanda Kecamatan Rengasdengklok Karawang, Jawa Barat, ini menyebabkan roda perekonomian terganggu. Aktivitas pendidikan pun terhambat dan berhenti sementara karena beberapa pertokoan dan sekolah terendam.

Sementara itu, banjir bandang yang menerjang Kudus, Jawa Tengah, menyisakan kerusakan sangat parah. Tercatat sedikitnya ada 2 jembatan dan puluhan rumah yang rusak atau hanyut akibat diterjang derasnya banjir dengan kerugian ditaksir mencapai hingga ratusan juta rupiah.

Jembatan yang menghubungkan Desa Getas Srabi dan Desa Sidorekso di Kecamatan Kaliwungu ambrol setelah diterjang banjir bandang. Akses warga dari kedua desa terputus. Agar bisa dilewati warga, Rabu (29/1/2014) sore, Desa Getas Srabi bergotong royong membuat jembatan darurat menggunakan bambu. Menurut salah seorang warga, ambrolnya jembatan sepanjang 10 meter ini membuat warga harus memutar arah sejauh 2 kilometer untuk bepergian.

Sedangkan jembatan lain yang rusak adalah jembatan di Desa Ploso, Kudus. Jembatan sepanjang 15 meter ini ambrol di bagian penyangga.

Selain merusak 2 jembatan, banjir bandang juga menyebabkan puluhan rumah rusak dan hanyut. Menurut Kepala Desa Getas Srabi, bencana banjir bandang pada Selasa 28 Januari 2014 merupakan yang terbesar. Sungai Desa Getas meluap hingga setinggi 6 meter.

Bencana banjir bandang yang melanda Kudus, Jawa Tengah terjadi setelah kawasan Gunung Muria diguyur hujan deras sehari semalam dan menyebabkan sejumlah desa di bawah Gunung Muria Kudus diterjang banjir bandang.

Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, hingga Rabu siang bencana banjir dan tanah longsor memakan 18 korban jiwa dengan rincian 14 orang meninggal akibat longsor, tiga hanyut, dan seorang pengungsi meninggal. Sedangkan jumlah pengungsi hingga kini mencapai sekitar 13 ribu jiwa dari 6 kecamatan. (Dan/Yus)

Baca juga:

[VIDEO] `Cerahnya` Jasa Laundry di Tengah Banjir Karawang
[VIDEO] Kelaparan, Pengungsi Karawang Ambil Paksa Bantuan
[VIDEO] Banjir di Karawang dan Bandung `Berbuah` Jalan Rusak

 



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini