Sukses

Rektor UI: Belum Tahu Kerugian Kebakaran Gedung FISIP

Rektor UI bersyukur, karena kebakaran dapat segera dipadamkan petugas, sehingga api tidak menyebar ke gedung lainnya.

Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Depok, Jawa Barat, ludes dialap si jago merah. Pihak Rektorat UI hingga kini belum mengetahui perkiraan jumlah kerugian.  

"Kami belum tahu berapa total kerugian," ujar Rektor UI Muhammad Anis, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/1/2013).

Kendati, Anis mengaku bersyukur. Karena kebakaran ini dapat segera dipadamkan petugas, sehingga api tidak menyebar ke gedung lainnya.

"Petugas cukup tanggap dan penanganan dapat dilakukan dengan cepat, sehingga api tidak meluas ke gedung lainnya," ujar Anis.

Terkait saluran air pemadam, Anis mengaku tidak terlalu paham. Namun ia mengatakan, hidrant yang berada di kawasan kampus UI hampir seluruhnya dapat dipastikan masih dapat berfungsi. Ia juga belum mengetahui penyebab kebakaran itu.

Petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Bayu mengatakan, api mulai membakar gedung sekitar pukul 06.30 WIB. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Sudin Pemadam Kebakaran. Hingga pukul 07.00 WIB, api belum berhasil dipadamkan.

Mobil pemadam kebakaran dari Depok dan Cimanggis dikerahkan untuk memadamkan api. Dari 10 pemadam kebakaran, 9 unit berasal dari Sudin Depok dan 2 lainnya dari DKI.

Tak ada libur pasca-kebakaran tersebut. Mahasiswa-mahasiswi yang berkuliah di gedung tersebut rencananya akan tetap belajar, namun dipindahkan ke gedung lain.

"Mahasiswa Fisip kuliahnya dipindahkan. Gedung lain masih banyak yang kosong," ujar Wakil Rektor I UI Bambang Widiarta kepada Liputan6.com di lokasi kejadian. (Rmn/Ism)

Baca juga:

UI Kebakaran, Dokumen di Pusat Kajian Ludes
Jinakkan Api di Gedung FISIP UI, Pemadam Sedot Air Danau
Gedung FISIP UI Kebakaran, Perkuliahan Dipindah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.