Survei: Publik Cenderung Tak Ingin Jokowi Jadi Cawapres

Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kian melambung menjelang pemilu 2014. Charta Politika Indonesia merilis survei bertema Meneropong Pemilu 2014. Hasilnya, publik tak ingin Jokowi menjadi cawapres. Dipasangkan dengan siapa pun, tingkat elektabilitas pria yang akrab disapa Jokowi itu selalu di posisi teratas.

"Publik cenderung tidak menginginkan Joko Widodo sebagai cawapres. Saat dilakukan simulasi pasangan, perolehan suara Jokowi selalu di atas 40% bila dipasangkan dengan siapa pun," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/12/2013).

Charta Politika Indonesia menyoroti kemungkinan Jokowi menjadi cawapres Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun jika itu terjadi, perolehan suaranya akan menurun. "Perolehan suaranya turun 23%," ungkap Yunarto.

Menurut Yunarto, setidaknya ada 2 alasan yang menempatkan Jokowi pantas menjadi capres dan mendapatkan perolehan suara tinggi. Pertama, menurut Yunarto, sosok Jokowi cenderung diterima di semua kalangan.

"Terlihat dari semua, di hampir semua usia di bawah 19 tahun (47,9%) sampai dengan di atas 50 tahun atau lebih (39,2%)," kata Yunarto

"Dan hampir di semua strata pendidikan masyarakat dari yang tidak sekolah sampai tamat S1 (41,1%)," sambungnya.

Alasan kedua, lanjut Yunarto, adalah secara internal Jokowi bisa diterima konstituen PDIP. "Jika di cross tab konstituen PDIP yang memilih Joko Widodo sebagai capres 67,2% dan hanya 10,6% konstituen PDIP yang memilih Megawati jika menjadi capres," jelas Yunarto.

Survei tersebut dilakukan pada 28 November sampai 6 Desember 2013 melalui wawancara tatap muka. Jumlah sampel survei ini 1.200 responden dengan margin of error 2,83%. (Rmn/Yus)

Baca juga:
[VIDEO] Prabowo Jajaki Kemungkinan Jokowi Sebagai Cawapres
Jokowi Mau Jadi Capres Hanya Kalau Didukung PDIP dan Megawati
Jokowi Nyapres, PDIP Optimis Raih 30% Suara di Pileg 2014