Sukses

Puluhan Warga Bogor Keracunan Air Minum dari Pegunungan

Mulyadi salah satu korban menuturkan, gejala pusing, mual dan muntah mulai terasa setelah beberapa jam mengonsumsi air minum.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan warga Kampung Pancuran, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami keracunan setelah mengonsumsi air dari pegunungan Jareged Petapaan pada Jumat 27 November kemarin.

Akibat peristiwa tersebut, dari 21 orang korban, 4 orang diantaranya sampai Sabtu siang masih menjalani perawatan di Puskesmas Sukamakmur.

Mulyadi salah satu korban menuturkan, gejala pusing, mual dan muntah mulai terasa setelah beberapa jam mengonsumsi air minum.

"Padahal enggak makan macam-macam. Tapi kok pusing, mual sampai terasa panas," kata Mulyadi, Sabtu (28/11/2015).

Nilam, korban lainnya mengalami gejala yang sama. Setelah meminum air, kepala dan perut terasa mual. "Padahal airnya dimasak dulu sampai matang," kata dia.

Petugas Puskesmas Sukamakmur H Teguh menyebutkan, sejak Jumat malam hingga sekarang sudah 21 pasien yang datang mengeluhkan sakit perut, mual dan demam. "Sebagian besar sudah pulang. Kini tersisa 4 orang yang masih dirawat," kata Teguh.

Air Diduga Tercemar

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena mengatakan, keracunan puluhan warga terjadi pada Jumat kemarin sekitar pukul 18.00 WIB. "Diduga, warga keracunan akibat air yang dikonsumsi warga tercemar bahan bangunan," kata Ita.

Sebab, pada sumber mata air tengah dalam perbaikan. Sehingga air yang bercampur bahan kimia itu mengalir ke dalam bak penampungan milik warga.

"Air pegunungan yang ditampung di bak itu memang biasa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Sepertinya warga tidak tahu jika pada sumber mata air sedang dalam perbaikan," terang Ita.

Hingga saat ini, Polres Bogor masih menelusuri sumber air yang menyebabkan warga keracunan. "Kami juga masih melakukan penelusuran sumber air tersebut," ucap Ita Puspita. (Ado/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini