Sukses

PM Israel Salahkan Hamas Atas Kematian Sipil di Gaza

Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel sudah berlangsung selama 7 hari sejak Selasa 8 Juli lalu.

Liputan6.com, Yerussalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban warga sipil di Jalur Gaza. Ia mengatakan, militan menyembunyikan bahan peledak di rumah sakit dan menggunakan warga Gaza sebagai perisainya.

"Kami menyerang Hamas dengan kekuatan lebih banyak. Perlu dipahami, bahwa musuh kami bersembunyi di masjid, menempatkan toko senjata di bawah rumah sakit, dan pos komando di samping taman kanak-kanak," kata Netanyahu seperti dimuat Independent.co.uk, Senin (14/7/2014).

"Musuh (Hamas) menggunakan penduduk Gaza sebagai perisai manusia, dan memicu bencana pada mereka (sipil). Tanggung jawab untuk kerugian bagi warga Gaza, terletak di pundak Hamas. Dan Israel menyesalkan setiap kerugian yang mereka (sipil) alami," tambah Netanyahu.

Netanyahu mengklaim, apa yang dilakukan oleh Israel untuk membela warganya.

"Perbedaan antara Israel dan Hamas adalah, bahwa kami menggunakan rudal untuk membela warga Israel. Sementara mereka menggunakan penduduk sipil untuk mempertahankan toko rudal mereka," jelas Netanyahu.

Dilansir dari VOA News, serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel, sudah berlangsung selama 7 hari sejak Selasa 8 Juli lalu. Gempuran yang dimaksudkan bengan dalih untuk mengakhiri serangan roket Hamas terhadap negeri zionis itu. Serangan udara itu berlanjut, dengan militer Israel melancarkan serangan darat hari Sabtu 12 Juli.

Pasukan komando Angkatan Laut Israel, Shayetet 13, menargetkan lokasi peluncuran roket dalam sebuah serangan singkat. Pihak berwenang menyatakan, 4 tentara Israel luka ringan dalam baku tembak dengan para pejuang Palestina.

Akibat gempuran Israel, ratusan warga Palestina meninggalkan sejumlah kawasan di Gaza utara pada Minggu 13 Juli. Setelah Israel memperingatkan akan menyerang kawasan tersebut.

"Kami tidak ingin melihat ada korban di pihak warga sipil di Gaza. Mereka juga harus tahu terlalu dekat dengan posisi-posisi kelompok teroris Hamas sama sekali tidak aman," kata militer Israel seperti dikutip BBC.

Militer Israel mengatakan, telah mengeluarkan selebaran di Kota Beit Lahiya pada Minggu pagi, meminta warga sipil mencari perlindungan dan meninggalkan kawasan yang dikuasai kelompok Hamas. Karena serangan-serangan udara akan semakin meningkat.

Sementara itu, para pejabat Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 160 orang, terdiri dari militan, perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 1.000 lainnya menderita luka-luka. (Safira Badri)

Baca Juga:

Mengungsi, Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara  

Kisah Pilu Para Korban Gaza

Protes Bombardir Israel ke Gaza, Warga Mesir Bawa Spanduk Kecaman

Korban Serangan Israel Bertambah, Bantuan Kemanusiaan Disiapkan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.