Sukses

Bom Meledak, Kantor Radar Sulteng Sudah 2 Kali Diteror

Aksi teror yang kali pertama menimpa kantor jaringan Jawa Pos ini terjadi pertengahan tahun 2013, silam dengan adanya aksi penembakan.

Halaman kantor harian umum Radar Sulteng dibom dini hari tadi. Beruntung tidak ada korban jiwa. Ini merupakan kali kedua kantor media Jawa Pos Grup itu mendapat teror.

"Tahun lalu itu kami dikejutkan dengan adanya aksi teror penembakan. Untung penembakan itu hanya difokuskan ke dinding kaca kantor, sehingga dinding kaca kantor berlubang dan tidak memakan korban jiwa," ungkap Agung salah satu karyawan Radar Sulteng di lokasi, di Jalan Yos Sudarso, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (24/2/2014).

Aksi teror kali terjadi pertengahan tahun 2013, silam. Namun, aksi teror lalu itu berbeda dengan aksi teror bom yang terjadi saat ini. Agung menjelaskan, pihaknya belum mengetahui motif dari aksi teror penembakan dan teror bom di kantornya itu apakah terkait masalah pemberitaan atau ada motif lain.

"Sebelum aksi teror penembakan sampai dengan aksi teror bom ini kami tidak pernah diprotes mengenai pemberitaan. Jadi kami belum mengetahui persis apa motif dari aksi-aksi tersebut," ungkap Redaktur halaman daerah Radar Sulteng itu.

Agung menambahkan, usai terjadi ledakan sekitar pukul 03.30 WITA dini hari tadi, karyawan di belakang kantor yang hendak melakukan pencetakan koran berhamburan keluar ruangan. Bahkan, mobil salah satu karyawan yang terparkir jauh dari titik ledakan mengeluarkan suara alarm. "Kurang lebih radius 800 meter ledakan bom itu terdengar tadi," jelasnya.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, kini aktivitas di dalam kantor Radar Sulteng sudah berjalan seperti hari-hari biasanya, sementara di depan halaman kantor tersebut, masih terlihat tim Inafis dan Gegana Polda Sulteng melakukan olah TKP.

Di seputaran TKP pun tampak garis polisi yang terpasang dengan tiap sudutnya dijaga oleh personel Brimob Polda Sulteng, lengkap dengan senjatanya.

Anjing Pelacak

Bahkan, anjing pelacak milik tim Brimob Polda Sulteng, diturunkan untuk membantu melakukan penyisiran dalam proses olah TKP (tempat kejadian perkara). "Kami sengaja menurunkan anjing pelacak demi mengumpulkan serpihan dari isi bom yang diduga tersembunyi dan berserakan di seputaran TKP," terang Kapolres Palu, AKBP Trisno Rahmadi.

Menurut Trisno, selain mencari sejumlah serpihan bom, kehadiran anjing pelacak juga untuk mencari apakah masih ada bahan bom lainnya di seputaran TKP. "Anjing pelacak sangat membantu untuk mempermudah anggota dalam olah TKP ini. Kita tinggal menunggu saja hasilnya," jelas Trisno.

"Anggota masih dalam penyelidikan, kita belum bisa menduga. Yang pasti ini teror menggunakan bom," tandas dia. Sementara itu, ratusan warga mulai bergerombol menyaksikan olah TKP yang dilakukan petugas keolisian. (Adm/Ism)

Baca Juga:
Kantor `Radar Sulteng` Dibom
Bom di Kantor Radar Sulteng Jenis Pipa
Bom Bangkok Meledak, 1 Anak Meninggal Dunia


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.