Sukses

Tak Mau Tersandera, Pramono Edhie Lebih Pilih Konvensi

Da tak ingin terjerat siapapun terutama kalangan konglomerat atau penyandang dana

Anggota Konvensi Capres Partai Demokrat kini harus bersaing untuk memenangkan konvensi sehingga bisa diusung pada Pemilu 2014. Masing-masing peserta konvensi memiliki alasan mengapa mengikuti konvensi, tak terkecuali Pramono Edhie Wibowo.

"Alasan pertama, saya dulu sejak jadi anggota TNI ingin jadi Jenderal bintang 4, sekarang sudah tercapai. Terus ingin jadi Dandensus, Alhamdulillah sudah. Dan terakhir KSAD, jadi setelah pensiun saya ingin tetap mengabdikan diri kepada negara makanya saya ikut konvensi," ujar Edhie, sapaan akrabnya saat mengadakan berkunjung ke media di Bali Denpasar, Bali, Senin (17/2/2014).

Alasan kedua, karena dia mengaku tak punya modal nyapres. Sehingga ia lebih memilih nyapres melalui konvensi. Dengan begitu ia tak perlu mengeluarkan uang lebih banyak. "Saya tak punya uang, makanya saya ikutan konvensi," ujar mantan Pangdam Siliwangi itu.

Alasan lainnya, ia tak ingin terjerat siapapun terutama kalangan konglomerat atau penyandang dana. "Tapi saya heran kenapa rakyat tidak mau memilih presiden yang tak punya uang? Makanya media harus mendidik kepada rakyat."

"Saya masuk ke politik itu konvensi biaya murah. Saya tidak punya uang saya tak mau tersandera. Kalau seseorang seperti saya tidak punya uang ingin maju presiden tak punya uang, tersandera orang," tandas adik Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Pada kesempatan itu, dia kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak golput. Karena akan merugikan rakyat sendiri jika tidak memilih pemimpinnya. "Jangan salah pilih penguasa karena itu kunci. Kuncinya adalah kalau kita punya kesempatan jangan golput, sehingga yang terpilih sesuai pilihannya," tegas Pramono Edhie. (Mvi)

Baca juga:

Pramono Edhie Bicara Soal Kedaulatan Indonesia
Gita Wirjawan Janji Turunkan Nilai Pajak Jika Jadi Presiden
Pramono Edhie: Pecundang dan Pahlawan Beda Tipis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini