Sukses

Diduga Terima Mobil dari Wawan, Ketua DPRD Banten Diminta Mundur

Mobil mobil Mercedez Benz B 4 FIS berwarna hitam pemberian adik kandung Gubernur Banten, Ratu Atut itu kini telah disita KPK.

Ketua DPRD Banten Aeng Khaerudin diduga menerima mobil dari tersangka kasus dugaan pencucian uang Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Mobil mobil Mercedez Benz B 4 FIS berwarna hitam pemberian adik kandung Gubernur Banten, Ratu Atut itu kini telah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini pun memancing kritikan dari rekan-rekan Aeng, yakni anggota DPRD Banten. Salah satunya, yakni Ketua Komisi I DPRD Banten dari Fraksi PDIP, Agus R Wisas yang meminta Aeng untuk mundur.

"Sebaga anggota DPRD, saya merasa malu dan saya meminta kepada Aeng untuk menjelaskan kepada publik secara terang benderang," ujar Agus di gedung DPRD Banten, Kota Serang, Senin (17/2/2014).

"Itu indikasi bahwa kepemimpinan Aeng tidak baik. Jadi saya minta dia untuk mundur secara baik-baik."

Menurutnya, kepemimpinan Aeng selama ini masih kurang baik. Karena itulah, Agus meminta Partai Demokrat sebagai partai pengusung Aeng untuk memberhentikannya.

"Jadi saya minta kepada petinggi Demokrat untuk menarik Aeng dari DPRD," pungkas Agus.

Juru bicara KPK, Johan Budi mengatakan, mobil Aeng itu disita dari teman dekat Wawan, Herdian Koesnadi. Dia adalah salah satu calon legislatif DPR PDIP dari Dapil III Banten.

"Malam ini sekitar pk 18.30 WIB penyidik menyita 1 buah mobil Mercedez Benz B 4 FIS. Diduga milik Aeng Anggota DPRD Banten pemberian dari TCW," kata Johan 14 Februari 2014 lalu.

Usai menjalani pemeriksaan KPK pada Rabu 12 Februari lalu, Aeng Haerudin tak banyak mengeluarkan pernyataan. Aeng juga membantah menerima mobil dari adik Ratu Atut itu. "Nggak, nggak ada," bantah Aeng di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 12 Februari lalu. (Ndy/Ism)

Baca juga:
Diduga Terkait Wawan, Mobil Mercy Ketua DPRD Banten Disita KPK
Wakil Ketua Banggar DPRD Banten Serahkan Vellfire ke KPK
Usai Diperiksa KPK, Ketua DPRD Banten Bantah Terima Mobil Wawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.