Sukses

Tebal Abu Gunung Kelud di Ngantang Capai 50 Centimeter

"Puncak erupsi kemarin, jalan tidak bisa dilewati. Di Ngantang itu sampai 50 centimeter."

Aktivitas vulkanik Gunung Kelud perlahan mulai menurun. Tapi pengungsi diminta untuk tetap tinggal di posko karena status gunung masih awas.

Salah satu desa yang terdampak erupsi, yakni Desa Gandosari, Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di wilayah ini, tebal abu vulkanik mencapai 4 centimeter. Bahkan, di Ngantang, ketebalan abu mencapai 50 centimeter.

"Puncak erupsi kemarin, jalan tidak bisa dilewati. Di Ngantang itu sampai 50 centimeter. Kita mau kasih bantuan dan evakuasi saja susah," kata anggota SAR PMI Sujono di lokasi pengungsian Pujon, Sabtu (15/2/2014).

Mengetahui aktivitas Kelud menurun, tim gabungan SAR dengan TNI dan Polri langsung melakukan pembersihan jalan. Sedikitnya 3.00 personel gabungan diterjunkan untuk membersihkan salah satu akses utama menuju Kediri itu.

"Sejak pagi kita sudah bergerak. Berbagai alat kita gunakan. Pakai sekop, cangkul, termasuk 3 buldoser juga kita terjunkan," lanjut dia.

Selain di Pujon, sedikitnya ada 7 pos yang dibangun di wilayah Malang. "Selain di sini juga ada yang mengungsi di sekolahan, kantor koeprasi, dan di rumah-rumah warga," tandas Sudjono.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Ngantang memang merupakan salah satu daerah yang terdampak letusan Gunung Kelud.

"Daerah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang adalah salah satu daerah yang parah terkena dampak erupsi," tutur dia.

Tak hanya abu vulkanik, di kawasan Ngantang juga terjadi hujan kerikil. "Selain abu tebal juga terkena lontaran batu diameter 5-8 cm. Atap-atap rumah tertimpa pasir sehingga beberapa rumah, sekolah, toko dan lainnya roboh," ujar Sutopo. (Eks)

Baca juga:
Perjalanan Kereta Terganggu Debu Gunung Kelud
BNPB: Korban Tewas Letusan Gunung Kelud 4 Orang
Penerbangan Terganggu Kelud, Tiket KA Tujuan Jateng-Jatim Ludes

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini