Sukses

BPBD: Abu Gunung Kelud Jangan Disiram Air, Bisa Robohkan Rumah

BPBD DIY meminta masyarakat untuk tidak menyemprot atau membuang abu vulkanik ke saluran pembuangan air limbah atau selokan.

BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat untuk tidak menyemprot atau membuang abu vulkanik ke saluran pembuangan air limbah atau selokan. Sebab, abu vulkanik dapat mengeras bila mengering.

Kepala BPBD DIY Gatot Saptadi mengimbau, warga sebisa mungkin tidak membuang abu vulkanik ke selokan. Sebab, bila mengering akan mengeras seperti semen.

"Jangan langsung dibuang ke selokan karena nanti jika mengering akan mengeras seperti semen. Sehingga susah dibersihkan," kata Gatot kepada Liputan6.com, Jumat (14/03/2014).

Selain itu, sambung Gatot, abu vulkanik mempunyai beban yang cukup berat. Sehingga berbahaya bila langsung disemprot menggunakan air, karena bisa merobohkan bangunan.

"Jangan langsung disemprot, karena ternyata abu ini mempunyai beban yang cukup berat sehingga bahaya kalau langsung disemprot. Bisa roboh kalau nggak kuat bangunannya," jelas Gatot.

Ia menyarankan, sebaiknya, abu dikumpulkan dalam karung lalu disemprot.

Sementara, Kabag Humas Polda DIY Ani Pudjiastuti mengatakan, pihaknya mengerahkan water canon untuk menyemprot jalan dan area publik. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan kecelakaan dan gangguan akibat abu vulkanik di Yogyakarta.

"Meminimalisir dan membantu pengendara karena jarak pandang yang terbatas. Kita kerahkan mobil water canon dari Polda dan Polres," ujar Ani.

Sementara adanya hujan abu membuat aktivitas di Kota Yogyakarta menjadi lumpuh, mulai dari pasar dan aktivitas pariwisata. Pantauan Liputan6.com, aktivitas beberapa pasar mulai menurun, bahkan pedagang berhenti berjualan. Kraton Yogyakarta juga tutup untuk kegiatan wisata.

Di Malioboro, mulai dari pedagang kaki lima hingga toko memilih tutup. Hanya mal yang tetap beroperasi. (Mut/Yus)

Baca juga:

Meletusnya Gunung Kelud Disorot Dunia
Gunung Kelud Meletus, 6 Bandara Ditutup dan KA Terlambat
Daftar Kota yang Terkena Muntahan Abu Gunung Kelud

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini