Sukses

Bom Targetkan Bus Penuh Polisi di Pakistan, 11 Tewas

Penyebab ledakan masih belum jelas. Bisa bom bunuh diri atau bahan peledak yang sengaja diduga ditanam pinggir jalan.

Sebuah bom meledak dekat bus penuh polisi di dekat Kota Karachi, Pakistan pada Kamis pagi tadi. Akibatnya 11 orang tewas dan 33 terluka.

"Banyak polisi yang terluka parah dalam kondisi kritis," kata dokter Seemin Jamali, kepala unit gawat darurat di Jinnah Medical Center seperti yang dilansir Reuters, Kamis (13/2/2014).

Seorang polisi senior Rao Anwar mengatakan, penyebab ledakan masih belum jelas. Bisa bom bunuh diri atau bahan peledak yang sengaja diduga ditanam pinggir jalan.

Pemboman tersebut diduga merupakan lanjutan dari beberapa rangkaian serangan sebelumnya.

Serangan pertama terjadi di sebuah bioskop pada hari Selasa 11 Februari lalu yang menewaskan 13 orang. Sehari setelahnya, 9 anggota militan pro-pemerintah tewas seketika dalam serangan terhadap rumah polisi yang telah dibunuh. Kedua serangan berada di utara kota Peshawar.

Dari semua insiden kekerasan yang terjadi, Taliban tak mengaku bertanggung jawab.

Kekerasan terjadi di tengah pembicaraan damai antara wakil pemerintah dan Taliban yang bertujuan mencoba untuk mengakhiri pemberontakan penuh kekerasan di Pakistan. Kedua belah pihak seharusnya menahan diri.

Tapi, banyak orang mempertanyakan apakah Taliban akan dapat berkompromi dengan pemerintah. Sebab, mereka telah berulang kali menyatakan penolakan demokrasi dan menginginkan Pakistan diperintah berdasarkan syariah Islam yang ketat.

Sementara masyarakat lainnya khawatir karena ada terlalu banyak kelompok militan di Pakistan yang harus diajak bernegosiasi. Bahkan, beberapa kelompok yang tidak dilibatkan dalam perundingan itu telah melakukan pemboman berdarah di pasar, gereja, dan masjid. (Ris/Ein)

Baca juga:

Staf Lokal Kedubes AS di Pakistan Tewas Ditembak
Korban Sipil yang Tewas di Afghanistan Meningkat di 2013
Taliban Tangkap Anjing Militer, Milik AS atau Inggris?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini