Sukses

Afghanistan Bebaskan Tahanan Berbahaya, AS Geram

AS menilai pembebasan militan Afghanistan yang berbahaya hanya akan menimbulkan ancaman bagi negara.

Pasukan militer Amerika Serikat (AS) mengecam keras keputusan pemerintah Afghanistan untuk menambah jumlah tahanan yang bakal dibebaskan. AS menilai pembebasan militan Afghanistan yang berbahaya hanya akan menimbulkan ancaman bagi negara.

Para tahanan tersebut adalah 65 dari sekitar 650 tahanan di penjara Bagram di utara Kabul, ibukota Afghanistan. Pihak berwenang Afghanistan memutuskan 88 tahanan itu untuk bebas sesuai prosedur yang berlaku.

"Jaksa Agung memerintahkan otoritas penjara Bagram untuk membebaskan 65 tahanan, karena tidak ada bukti yang memberatkan mereka," kata Basir Azizi, juru bicara Jaksa Agung Afghanistan, seperti dimuat Reuters, Rabu (12/2/2014).

Angkatan Militer AS menilai pelepasan tahanan tersebut merupakan langkah kemunduran besar bagi penegak hukum di Afghanistan.

"Beberapa individu yang dibebaskan sebelumnya sudah kembali ke 'pertempuran', dan pembebasan berikutnya ini akan memungkinkan pemberontak berbahaya kembali ke kota dan desa di Afghanistan."

Seorang pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan, para tahanan kemungkinan besar bakal dibebaskan dalam beberapa hari ke depan. Namun juru bicara Departemen Pertahanan AS Kolonel Steve Warren menyebut perilisan akan dilakukan pada Kamis 13 Februari.

Pemerintah AS diketahui meminta Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk menandatangani perjanjian keamanan bilateral yang mengizinkan pasukan AS tetap berada di Afghanistan. Tapi hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda Karzai akan memenuhi permintaan Gedung Putih tersebut.

Pembebasan tahanan tersebut menjadi salah satu masalah yang memicu ketegangan dalam hubungan AS-Afghanistan. Sebab Januari lalu, pemerintah Afghanistan mengarahkan Badan Pengkaji untuk membebaskan 37 dari 88 tahanan. Juga memungkinkan 28 tahanan lainnya lebih besar untuk dibebaskan. (Ris/Riz)

Baca juga:

Kerap Tayangkan Film Porno, Bioskop di Pakistan Digranat
Korban Sipil yang Tewas di Afghanistan Meningkat di 2013
Taliban Tangkap Anjing Militer, Milik AS atau Inggris?

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini