Sukses

Cegah Aksi Penembakan, Biarawati Rusia Tewas Sebagai Pahlawan

Biarawati Lyudmila Pryashnikova dan jemaat laki-laki tak dikenal tewas dalam penembakan.

Kekerasan kembali terjadi di Rusia. Seorang pria bersenjata melepas tembakan di sebuah gereja Katedral Ortodoks di Pulau Sakhalin, lepas pantai Pasifik. Insiden tersebut menewaskan seorang biarawati dan seorang jemaat. Sekali lagi, rakyat di negara pecahan Uni Soviet itu dirundung kekhawatiran.

Seperti yang dilaporkan Rusia Today, tersangka, pria berusia 24 tahun yang tak disebut namanya, meluncurkan tembakan secara acak kepada jemaat yang baru saja meninggalkan acara pelayanan di gereja tersebut. Seorang biarawati, Lyudmila Pryashnikova dan jemaat laki-laki tak dikenal yang berusaha untuk menaklukkan pria bersenjata itu pun tewas terkena tembakan peluru.

Tak hanya itu, 6 jemaat  menderita luka-luka. Para jemaat yang terkejut mengaku insiden tersebut membuat panik seiisi gereja.

"Yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. Mereka terluka di bagian kaki. Hidup mereka tidak dalam bahaya," kata Uskup Agung Sakhalin Tikhon pada wartawan televisi Rusia di luar gerbang gereja katedral berwarna putih biru dengan kubah bawang berlapis emas dan menara lonceng itu, seperti dimuat dari Sydney Morning Herald, Senin (10/2/2014).

Kepala Gereja Ortodoks di Moskow, ibukota Rusia mengatakan para korban tewas telah melakukan tindakan heroik, atas upaya mereka untuk melindungi gereja dan pengikutnya.

"Mereka meninggal sebagai pahlawan, sebagai tentara di garis depan," kata Uskup Kirill dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran televisi Rusia, Rossiya-24.

Sebuah pernyataan dari Komite Investigasi Rusia mengatakan, motif tersangka masih belum diketahui. Pria yang bekerja sebagai penjaga keamanan bersenjata di gereja itu kini berada di tahanan dan akan dikenakan evaluasi kesehatan mental.

Berita penembakan katedral ini menarik perhatian luas di tengah suasana kewaspadaan intensif di tengah penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Rusia yang berlangsung sampai 23 Februari nanti.

Meski begitu, serangan di Katedral Kebangkitan Kristus di Yuzhno-Sakhalinsk, ibukota Pulau Sakhalin ini dipastikan tidak ada hubungannya dengan ancaman militan Kaukasus. (Ris/Ein)

Baca juga:

Jelang Olimpiade Sochi, AS Peringatkan Ancaman Bom Pasta Gigi
Sejumlah Figur Penting yang Jejaknya `Dihapus` dari Sejarah
`Janda Putih` Menyusup ke Arena Olimpiade Sochi, AS-Rusia Siaga

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.