Sukses

DPRD DKI Geram Proyek Monorel Tak Kunjung Mulai

Pembangunan Monorel tak kunjung jadi karena perusahaan konsorsium mangkir ketika diminta untuk melaporkan perkembangan pembangunan Monorel.

Ketua Komisi Transportasi DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin mengaku geram dengan sikap PT Jakarta Monorail yang tidak menunjukkan kejelasan pembangunan proyek pembangunan Monorel Jakarta. Sebab, perusahaan konsorsium itu telah 2 kali mengabaikan panggilan DPRD ketika diminta untuk melaporkan perkembangan pembangunan transportasi massal berbasis rel itu.

"Komplain kita, Dewan sudah panggil 2 kali tahun lalu manajemennya, tapi nggak pernah hadir. Dia (PT Jakarta Monorail) nggak kayak MRT, jelas gitu kelihatan progress-nya," kata Selamat Nurdin di Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

Selamat mengatakan pemanggilan PT Jakarta Monorail oleh Dewan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan pembangunan angkutan massal tersebut. Ia menganggap masih banyak yang perlu dijelaskan PT Jakarta Monorail, beberapa yaitu dalam aspek ekonomi seperti tarif belum juga mendapat kejelasan.

"Lalu sejauh mana itu bisa meng-cover investasinya. Cukup atau kurang? Kita kan belum tahu," kata dia.

Politisi PKS ini pun mengira mangkirnya PT JM saat dipanggil Dewan lantaran mereka menganggap sebagai pihak swasta yang hanya mempunyai koordinasi dengan pihak eksekutif.

"Karena mereka swasta murni, jadi mungkin mereka menilai nggak berhubungan langsung sama DPRD, hubungannya langsung dengan gubernur," kata dia. Padahal menurutnya, pembangunan monorel juga menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungwajabkan penggunaannya.

"Padahal, senang atau nggak, mereka kan pakai asetnya masyarakat. Warga kalau tanya, DPRD mau jawab apa? Kitanya belum dapat progres karena nggak pernah penuhi panggilan," kata dia. (Han/Ado/Ism)

Baca Juga:

Jokowi: Masalah Utang Jangan Ganggu Pembangunan Monorel
Pembangunan Monorel Tak Terganggu Pembelian Tiang Adhi Karya
Jakarta Monorail Tak Merasa Punya Utang ke Adhi Karya
Ada Megawati di Monorel? Jokowi: Balas Budi Gimana!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini