Sukses

Ahok: Sampai Kiamat, Kampung Pulo Bakal Banjir

Walaupun tidak terjadi hujan di Jakarta, Kampung Pulo tetap saja terendam banjir karena berada di hulu Sungai Ciliwung.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, pemukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, akan terus menerus mengalami musibah banjir, bahkan selamanya.

Hal itu diyakininya karena wilayah tersebut merupakan bantaran sungai yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi pemukiman. Selain itu, walaupun tidak terjadi hujan di Jakarta, Kampung Pulo tetap saja terendam banjir karena berada di hulu Sungai Ciliwung.

"Kampung Pulo pasti akan banjir sampai kiamat karena warga tinggal di bantaran sungai," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Senin (3/1/2014).

Apabila masyarakat di Kampung Pulo dan bantaran sungai Ciliwung lainnya tidak bermukim di daerah itu, maka kemungkinan banjir dapat terhindarkan. Ia pun meminta agar warga bantaran sungai bersedia direlokasi ke rumah susun yang sudah disediakan oleh Pemprov DKI.

Atau paling tidak mengalah 20 meter lahan dari pinggir sungai. Kemudian, bantaran tersebut dibangun sheet pile atau dinding turap guna menahan tanah. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu melakukan tindakan tegas dalam penertiban.

"Kadang-kadang, kami terpaksa memaksa. Ini seperti ngurus anak-anak aja, kita paksa kalau mereka ngelawan," ujar Ahok.

Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat menyimpulkan bahwa masalah banjir Jakarta secara keseluruhan sama, yaitu karena banyaknya pemukiman di bantaran sungai, khususnya di Sungai Ciliwung.

"Problemnya sama di semua tempat di Jakarta. Yang banjir kan pinggir kali semua. Jadi bukan air cari rumah. Rumah mencari air," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu. (Ein/Sss)

Baca juga:

Jokowi: Di Jakarta Bukan Air Cari Rumah, Tapi Rumah Cari Air
Warga Kampung Pulo Sukarela Pindah ke Rusun Jadi Prioritas
Usai Normalisasi, Jokowi Akan Buat Sodetan Kali Sunter
Bikin Waduk Baru, Ahok: Karena Waduk Lama Tidak Kuat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.