Sukses

Wong Cilik Nyaleg? Pengamat: Akan Ada Titik Berbahaya

Wong cilik nyaleg. Hal itu secara psikologis dinilai akan berdampak buruk. Mengapa?

Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar pada April 2014 mendatang, banyak calon legislatif muncul dari kalangan wong cilik. Hal ini secara psikologis dikatakan akan berdampak buruk jika dalam orientasinya mencari kesejahteraan.

Koordinator Jaringan Pendidikan Untuk Pemilih Rakyat (JPPR) Yus Fitriadi mengungkapkan, sebenarnya konteks wong cilik banyak mewarnai pencalegan bukanlah sebuah fenomena kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. Pasalnya, pada pemilu sebelumnya juga sudah ditemukan adanya wong cilik yang maju sebagai calon wakil rakyat.

"Saya fikir tidak hanya pemilu tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya juga selalu ada. Saya tidak sama sekali melihat fenomena ini merupakan fenomena kekecewaan masyarakat terhadap tatanan pemerintahan, saya malah melihatnya sebgai upaya "pencarian mata pencaharian", hampir sama dengan melamar pekerjaan, walaupun ada juga yang berorientasi pada proses pembelajaran politik," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com, di Jakarta, Senin (27/1/2014).

Menurutnya, jika orientasi wong cilik untuk maju sebgai caleg sebagai dasar menyejahterakan rakyat kecil lainnya itu bisa dikatakan sebagai pembelajaran politik yang posisitf.

"Ketika orientasinya adalah sebuah proses pembelajaran, saya fikir itu positif, karena proses inilah yang terkadang menjadi titik lemah dalam demokratisasi di Republik kita," lanjut Yus.

Namun, dia merasa akan ada ketakutan. Yus menilai, fenomena wong cilik nyaleg akan berubah menjadi berbahaya bila niatnya itu dilandasi sebagai dasar untuk mengubah kehidupan mereka.

"Nah kondisi ini yang sangat berbahaya kalau mereka jadi, karena orientasi awalnya juga sudah niat memperbaiki nasib ekonomi.," tandas Yus. (Ali)

Baca juga:

Ini 3 Faktor Biaya Politik Indonesia Makin Mahal Versi Pengamat
Caleg Ini Janji Beri Gajinya ke Warga Bila Terpilih
Cara Caleg Yogya Gaet Pemilih, Nobar Film Soekarno

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.