Sukses

Survei ISC: Prabowo Lebih Mampu Berantas Korupsi dari Jokowi

Dari hasil survei menyebut, Jokowi 'kalah' dalam kemampuan berantas korupsi dibanding Prabowo dan Mahfud MD.

Hasil survei figur capres yang dirilis Indonesia Survey Center (ISC) menempatkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai tokoh yang paling mampu memberantas korupsi. Prabowo dinilai lebih mampu memberantas korupsi dibandingkan Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

"Figur Prabowo dipercaya sebagai tokoh yang paling punya komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan amanat reformasi," kata Direktur Komunikasi ISC, Andry Kurniawan di Hotel Balairung Jakarta, Minggu (26/1/2014).

Prabowo berada di urutan pertama yang figurnya dinilai mampu memberantas korupsi dengan perolehan sebesar 19,1%. Kemudian berada di posisi kedua, yakni Mahfud MD 11,9% diikuti berturut-turut Jokowi 11,8%, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Menyusul kemudian Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan, dan Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa 6,9%. Mengapa Prabowo yang berada di posisi pertama?

Andry mengatakan, Prabowo dipercaya sebagai tokoh antikorupsi karena dianggap paling berani untuk melakukan tindakan keras bagi para koruptor. Menurutnya, kebanyakan pemimpin memiliki komitmen untuk memberantas korupsi, tetapi mereka dinilai tidak mampu dan tidak berani membersihkannya.

Tak hanya itu, ISC juga menempatkan 'partai' Prabowo itu sebagai partai yang kader-kadernya relatif bersih dari kasus korupsi (16,7%). "Gerindra dianggap masyarakat sebagai partai yang paling konsisten memerangi korupsi (18,7%), disusul PDIP (11,2%), Hanura (9,2), dan PAN (8,1%)," tutur Andy.

Survei yang dilakukan ISC bertujuan untuk melihat beberapa figur capres dan parpol yang dianggap paling mempunyai kapasitas dan kapabilitas (kompetensi) untuk memberantas korupsi di Indonesia. Survei dilaksanakan tanggal 1 Januari sampai 12 Januari 2014 di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Populasi dari survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah. Jumlah sampel sebesar 1.600 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling).

Margin of error survei sebesar 2,4 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kuesioner. Uji kualitas dilakukan melalui telephone-check dan spot-check sebesar 20 persen dari total sampel. (Ndy/Ism)

Baca juga:
 
Jadi Capres Survei Golkar Jokowi Elite Partainya Mana
Wiranto Strategi Hanura Tak Bisa Ditiru Partai Lain
Duet Wiranto Hary Tanoe Ditolak Hanura Keputusan Sudah Final

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini