Sukses

2 Pekan Dikepung Banjir, Pengungsi di Bekasi Kelaparan

Hingga Jumat 24 Januari malam, banjir semakin meniggi menjadi 2 hingga 3 meter, khususnya di Kecamatan Muaragembong dan Cabangbungin.

Banjir di sejumlah titik di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tak kunjung surut hingga dua pekan ini. Sejumlah wilayah terisolasi dan tim evakuasi terlambat memberikan pertolongan, terutama di wilayah Kecamatan Cabangbungin, dan Kecamatan Muaragembong.

Kondisi itu menimpa warga di 2 desa di Kecamatan Cabangbungin dan 6 Desa di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Banjir yang sudah mengepung wilayah 2 Kecamatan ini sejak 2 pekan ini lama surut. Hingga Jumat 24 Januari malam, air malah terus meninggi.

"Dua minggu lebih kami terjebak, tak ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Bekasi. Kami butuh makanan, dan kami panik tak bisa berbuat apa-apa," kata Nurhasanah, seorang warga Desa Lenggahsari, Cabangbungin, Jumat (24/1/2014) malam.

Menurut Nurhasanah, bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bekasi sangat lambat, bahkan hingga Jumat malam ini tak ada satupun aparat terkait yang membantu warga.

Sementara akses dari Desa Lenggahsari  terputus sejak dua pekan ini telah memenjarakan puluhan keluarga di sana. Tim evakuasi hingga kini belum berdatangan. Selain orang dewasa, banyak anak-anak terjebak di sana.

"Ketinggian air sudah mencapai 2 hingga 3 meter dan akan terus bertambah lantaran hujan masih terus menguyur pemukiman warga. Warga panik dan sulit bergerak ke luar rumah karena kepungan air. Warga juga kelaparan," kata Rofik, seorang warga lainnya.

Sementara itu 4 tanggul Kali Citarum di kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, jebol, Jumat 24 Januari kemarin. Empat titik tanggul itu terletak di Pantai Bakti, Kampung Kedung Bokor, Kampung Cinde dan Kampung Singkil.

Jebolnya tanggul membuat 3 desa, yakni Desa Pantai Mekar Kampung Solokan Gatet, Desa Pantai Sederhana dan Pantai Bahagia terendam banjir sampai kedalaman sekitar 2 meter. Sebanyak 2 rumah di Kampung Tanjung Nuhun, Desa Pantai Sederhana roboh karena tak sanggup menahan arus air.

Azis (36) salah satu warga Desa Pantaimekar, Muaragembong menuturkan, jebolnya tanggul Kali Citarum disebabkan tingginya debit air kiriman Bogor.

Ia menyebutkan, sedikitnya ada 1.200 rumah yang terendam banjir dan 20 ribu jiwa terpaksa mengungsi. Meski dalam pengungsian, para korban masih kekurangan logistik dan obat obatan. "Jalan masih terisolasi, belum bisa dilalui untuk salurkan bantuan," kata Azis yang sedang berada di lokasi banjir Muaragembong.

Sedangkan, rata-rata kedalaman banjir di Muaragembong masih sekitar 1 hingga 2 meter. Sementara pantauan Liputan6.com di Kecamatan Cabangbungin dan Kecamatan Muaragembong , Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, banjir merendam sekitar 17 ribu penghuni di Desa Lenggahsari tersebut. Ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter.

Banjir mulai meninggi sejak dua pekan akibat luapan kali Citarum dan kali Ciherang yang melintasi 2 Kecamatan tersebut. Meski sering dilanda banjir, namun banjir hari ini merupakan banjir terparah yang melanda dua Kecamatan dan sekitarnya. (Rmn/Riz)

Baca juga:

Bendung Katulampa Siaga III, Pesanggrahan Siaga IV
Hujan Ringan Tetap Melanda Jakarta Sepanjang Hari Ini
Waspadai Genangan Air dan Jalan Berlubang Akibat Banjir Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.