Sukses

Lokasi Banjir Kampung Pulo Jadi Ajang Foto <i>Selfie</i>

Ada juga anak-anak yang berkecipak-cipuk dengan air.

Dari anak-anak sampai yang tua. Dari yang laki-laki, juga perempuan. Begitu yang tampak di wilayah Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, salah satu wilayah yang terkena dampak banjir terparah.

Tapi mereka bukan pengungsi yang notabene-nya warga setempat. Mereka adalah 'wisatawan' yang tengah aksi menonton derasnya arus air akibat luapan Kali Ciliwung di Jalan Jatinegara Barat. Meski bukan tontonan, tapi mereka asyik menyaksikan banjir. Hiburan gratis. Bahkan ada yang berfoto selfie alias narsis.

"Main saja ke sini, sekalian anak mau lihat banjir," ujar Siti Rastiyah, warga Ciracas, Jakarta Timur di lokasi Posko Pengungsian Kampung Pulo, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2014).

Ibu 2 anak berusia 35 tahun itu bahkan tak segan ikut menceburkan kakinya ke air yang tengah merendam Jalan Jatinegara Barat. Padahal, ketinggian air mencapai 1 meter lebih di jalan ini dengan kondisi arus yang cukup deras.

"Habisan anak-anak suka kaya gini," ujar Siti sambil menggendong si kecil. Sedangkan anak pertamanya tengah berkecipak-cipuk dengan air.

Tak hanya ibu-ibu. Banyak dari para 'penonton' banjir ini juga mereka yang masih duduk di bangku sekolahan. Ada yang berseragam putih-merah, ada yang putih biru, dan putih-abu-abu. Ada pula sekelompok mahasiswa beralmater warna hijau dari sebuah universitas di Jakarta.

"Habis pulang sekolah, mampir ke sini sama teman-teman. Lihat-lihat saja banjirnya kayak apa," ujar Dian, siswi kelas VIII sebuah SMP Negeri di Jakarta Timur ini.

Tak sedikit di antara mereka yang tak segan-segan mengambil foto selfie atau beramai-ramai. "Nanti mau diupload ke Facebook sama Twitter," ujar siswi ini.

Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (PKPB) Jakarta Timur, Mulyanto mengaku pihaknya tak bisa mencegah kedatangan para 'wisatawan' ini. Padahal pihaknya telah memberi tali tambang sebagai pembatas.

"Kita sudah batasi dengan tali. Maksudnya itu kan untuk batas Ring 1 dan Ring 2. Khusus proses evakuasi dan lain-lain. Tapi masyarakat tetap nekat menerabas. Buat mereka ini jadi hiburan gratis," katanya.

Mulyanto mengatakan, pihaknya juga sudah berulang kali mengimbau mereka untuk tidak 'main' air di Ring 1 dan Ring 2 ini. Tapi mereka berbondong-bondong terus datang.

"Sampai capek mulut saya, Mas. Nanti kalau ada apa-apa kita juga yang direpotin, padahal mereka kan bukan korban banjir," ujar Mulyanto.

Hingga siang menjelang sore ini, lokasi pengungsian di Jalan Jatinegara Barat penuh sesak dengan orang-orang yang bukan para pengungsi atau petugas evakuasi. (Riz/Yus)

Baca juga:

99 Kelurahan di Jakarta Masih Kebanjiran
Banjir Rawajati Mulai Surut, Masih Setinggi 3 Meter
Banjir Rendam 56 Sekolah di Jakarta Utara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.