Sukses

SBY Sakit dan Sedih Tak Jadi Cawapres Megawati

"Omong kosong kalau ada yang mengatakan kalah dalam pemilihan presiden presiden dan wakil presiden itu biasa saja."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sakit hati karena gagal menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri. Cerita itu terjadi pada tahun 2001, saat Megawati akan dilantik sebagai presiden menggantikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang diberhentikan oleh MPR.

Kala itu, SBY mengaku mengajukan diri sebagai cawapres atas dukungan banyak kalangan dan sejumlah fraksi MPR. Memang, waktu itu presiden dan wakil presiden belum dipilih langsung, melainkan dipilih oleh MPR.

"Saya berani maju karena polling yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa dukungan rakyat untuk saya tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tokoh yang lain," tulis SBY dalam buku 'SBY Selalu Ada Pilihan' seperti dikutip Liputan6.com, Senin (20/1/2014).

Namun nyatanya, SBY kalah dalam pemilihan dan hanya menempati peringkat ke-3. Dari 5 cawapres yang bertarung, suara SBY kalah dari Hamzah Haz dan Akbar Tandjung. Kala itu, Hamzah Haz yang menjadi wapres pendamping Megawati.

Setelah kalah dalam pemilihan itulah SBY merasa sangat sedih. "Menyangkut perasaan, tentu saya sakit dan sedih. Omong kosong kalau ada yang mengatakan kalah dalam pemilihan presiden presiden dan wakil presiden itu biasa saja. Tidak ada sedihnya," tulis SBY.

Namun, sambung SBY, kesedihan itu tidak lama berlangsung. Dia menyimpulkan kekalahan itu karena dirinya yang salah memahami arti pemilihan tidak langsung. Dia juga mengaku salah melakukan kalkulasi dan berpikir bakal menang karena dukungan rakyat begitu tinggi.

"Saya lupa bahwa yang memilih seorang calon wakil presiden waktu itu hanyalah 700 orang anggota MPR. Bukan sekian ratus juta rakyat Indonesia," demikian SBY. (Eks/Sss)

Baca juga:

Sumpah Serapah untuk SBY
SBY, Paranormal, dan Benda Pusaka
Kisah Mistis SBY Jelang Pemilu 2009
Kata SBY Soal Gaya Blusukan Jokowi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • SBY

  • Buku SBY

Video Terkini