[VIDEO] Banjir Bikin Udang-Bandeng Lepas dari Tambak

Bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Indonesia mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Anak-anak di Pesisir Selatan, Sumatera Barat tak bisa sekolah. Buku pelajaran hanyut terbawa air banjir.

Sementara warga 4 desa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pun tidak bisa beraktivitas. Pemukimannya terendam banjir. Petani tambak di Karawang, Jawa Barat pun terpaksa merugi karena ribuan hektar tambak udang dan bandeng siap panen miliknya terendam banjir.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (18/1/2013), anak-anak di Sungai Limau Kulam, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini terlihat murung karena tak bisa lagi pergi ke sekolah.

Banjir bandang yang menerjang desa mereka Rabu lalu membuat peralatan sekolah mereka hanyut terbawa derasnya arus air. Kalaupun ada yang tersisa, kondisinya kotor karena terbalut lumpur.

Banjir bandang menghantam Pesisir Selatan, Sumatera Barat akibat hujan lebat yang terjadi di hulu sungai. 2 Rumah hanyut. Sejumlah peralatan rumah tangga dan juga pakaian ikut lenyap terbawa arus air. Puluhan hektar sawah fuso atau gagal panen. Beberapa jembatan putus. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.

Kerugian akibat banjir juga dirasakan petani tambak di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirta Jaya, Karawang, Jawa Barat. Mereka harus menanggung kerugian karena ribuan hektar tambak udang dan bandeng siap panen milik mereka meluap tergenang air banjir.

Meluapnya air mengakibatkan ribuan ekor udang serta ikan yang ada di dalam tambak ikut hanyut terbawa derasnya air. Sebagian petani pun nekat memasang jaring pengaman agar ikan mereka tidak berhamburan. Ancaman gagal panen sudah membayangi para petani tambak.

Namun meluapnya tambak petani ini justru dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan yang terbawa banjir. Harga jual ikan pun turun hingga 30 persen karena kondisi ini.

Hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan ratusan rumah di 4 desa di 2 kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terendam banjir hingga 1 meter. Aktivitas warga di Desa Baleendah, Desa Andir, Desa Parung Halang, dan Desa Cangkuang pun terganggu. Termasuk kegiatan belajar siswa yang sekolahnya ikut terendam.

Meski demikian pihak sekolah tidak meliburkan para siswanya dan tetap melaksanakan proses belajar-mengajar di dalam ruang kelas yang terendam banjir setinggi 10 cm, karena khawatir para murid ketinggalan pelajaran jika terus diliburkan.

Hingga kini warga tidak mengungsi dan memilih tetap bertahan di rumah mereka meski banjir tak kunjung surut. (Sss/Ari)

Baca juga:
Alasan PLN Padamkan Listrik di Beberapa Wilayah Jakarta
Banjir di Stasiun Kota Bikin KRL di Stasiun Bogor Telat Berangkat
Titik Banjir di Bekasi, Puluhan Perumahan Terendam