Sukses

Tiket Transjakarta Disobek, Ketua DPRD DKI: Kuno Banget!

Hingga kini sistem sobek tiket masih dipertahankan. Hal itu pun menuai kritik dari DPRD DKI.

Hingga kini sistem sobek tiket masih dipertahankan. Sistem yang digunakan selama 10 tahun bus Transjakarta beroperasi pun menuai kritikan, manajemen penjualan tiket bus itu dianggap ketinggalan zaman.

"Ini kan kuno banget, kapan kita (Transjakarta) mau pakai sistem modern. Kapan kita mau seperti di Singapura, mau naik moda transportasi apa saja, satu kartu," kritik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Ferrial Sofyan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/1/2014).

Mekipun diakuinya, sistem e-money sempat diterapkan untuk pembelian karcis Transjakarta. Namun pada akhirnya sistem tersebut tidak dapat dipertahankan.

Setiap hari, lanjut dia, uang yang diambil dari halte-halte Transjakarta mencapai Rp 1 miliar. Kemudian, uang dalam bentuk tunai itu diambil oleh karyawan Bank DKI.

"Sistem ini tidak aman. Berbahaya saat pengantaran uang," ujarnya.

Untuk itulah, sambungnya, DPRD mengesahkan peraturan daerah (perda) guna mengubah Unit Pengelola (UP) Transjakarta menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMD). Agar manajemen Transjakarta dapat lebih professional dalam hal manajemen dan pelayanan.

"Semoga setelah menjadi Perseoran Terbatas atau PT, Transjakarta bisa lebih maju dan modern. Juga tidak lagi terkungkung birokrasi. Mereka punya uang, tapi harus izin Dishub, izin Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan lainnya," tukas Ferrial. (Tnt/Sss)

Baca juga:

346 Angkutan BKTB Mulai Beroperasi di Jakarta Awal Februari
Ahok Janji Integrasikan Stasiun Kereta dengan Halte Transjakarta
Jokowi Pastikan Tarif Bus Transjakarta Tidak Naik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.