Sukses

Panglima TNI Sebut `Kambing Congek`, Anggota KPU Kaget

KPU siap berkoordinasi lebih awal terkait jadwal pendistribusian logistik tersebut.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman terkejut saat mendengar kabar Panglima TNI Jenderal Moeldoko berkata tak ingin menjadi 'kambing congek' dalam distribusi logistik Pemilu 2014 mendatang. KPU memastikan akan melibatkan TNI dalam pendistribusian logistik pemilu 2014 mendatang.

"Wah saya tidak tahu kalau panglima bilang seperti itu. Tapi yang pasti KPU akan selalu koordinasi lebih awal dengan TNI terkait distribusi logistik ke beberapa daerah," kata Arief Budiman di gedung KPU, Jakarta, Kamis (9/1/2014).

Arief mengatakan, semua tahapan terkait Pemilu akan dikoordinasikan secara matang, termasuk pendistribusian logistik yang melibatkan TNI. Arief menepis adanya ketidakjelasan jadwal Pemilu sebelumnya yang sempat membingungkan TNI.

"Tidak mungkin dong tiba-tiba besok mau didistribusikan telepon TNI sekarang. Pasti ada lah koordinasinya jauh-jauh hari," ujar Arief.

Hal senada juga dikatakan Ketua KPU Husni Kamil Manik. Antara KPU dan pihak TNI sudah bertemu beberapa kali dalam setahun terakhir. "Ya kita sudah ketemu, kita akan intenskan lagi pertemuan untuk lebih mematangkan pendistribusian logistik dengan TNI," kata Husni.

Panglima TNI Moeldoko meminta KPU  memberikan kejelasan tempat dan waktu jika meminta bantuan TNI untuk pendistribusian logistik pemilu di pedalaman. Sehingga tidak mengalami keterlambatan.

"Saya tidak mau jadi kambing congek. Misalnya, KPU meminta tolong kita mengirim logistik ke pedalaman, kita hitung waktunya tidak cukup, kalau nanti kita sanggupi kita disalahkan. Tolong jadwalnya harus jelas, berapa lama waktunya," tegas Moeldoko di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 8 Januari. (Rmn/Ism)

Baca juga:

Jadwal Pemilu, Panglima Tak Mau TNI Jadi `Kambing Congek`
Panglima: Fasilitas Militer untuk Parpol No Way!
Panglima: Demokrasi Cacat Bila TNI Main Politik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.