Sukses

Apresiasi, Tumbuhkan Semangat Belajar Binaan Rumah Aceh

Apresiasi seperti barang langka di negeri kita. Sebaliknya, penghukuman, dan penghakiman justru menjadi panglima.

Citizen6, Banda Aceh: Apresiasi seperti barang langka di negeri kita. Sebaliknya, penghukuman, dan penghakiman justru menjadi panglima. Prestasi positif anak negeri sepi dari penghargaan. Bahkan, jika sedikit kesalahan yang dilakukan akan segera menjadi bulan-bulanan.

Miris memang. Hal itulah yang coba dibalikkan oleh Rumoh Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh yang menyediakan pustaka gratis untuk komunitas dan bimbingan belajar (bimbel) cuma-cuma bagi kaum dhuafa di Lingkungan Tuan Dipakeh II, Kelurahan Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.

Untuk lebih memacu semangat belajar puluhan anak binaannya, Ruman Aceh setiap awal bulan membagikan door prize untuk mereka yang paling banyak hadir mengikuti kegiatan belajar di markas komunitas itu. Door prize itu dari segi nilai material memang tidak mahal, namun, apresiasi positif tersebut terbukti ampuh melecut antusiasme mereka.

Mengawali tahun 2014, Ruman Aceh kembali membagikan hadiah kepada 20 dari 60 anak binaannya yang paling rajin dan disiplin menghadiri kegiatan selama bulan Desember 2013. Door prize tersebut terdiri dari bola plastik dan buku gambar yang dibungkus dalam plastik cantik bersama pensil dan penghapus.

Hadiah sederhana itu dibagikan seusai kegiatan belajar mengaji, pada Minggu 5 Januari 2104 malam. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, nama mereka diacak. Lalu, setiap nama yang dipanggil mengambil kertas undian bertuliskan "Bola" atau "Buku Gambar" dari dalam kotak yang telah disediakan.

Kepala Divisi Anak Ruman Aceh, Risky Sopya mengatakan, hadiah kecil nan sederhana itu dibagikan untuk mengapresiasi anak-anak yang rajin dan disiplin. Selain itu juga untuk menstimulus anak-anak lainnya agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Hadiahnya memang sederhana. Tapi, bagi mereka anak-anak dhuafa, hadiah itu mempunyai makna yang tak dapat dinilai dengan angka materi," ujar alumni jurusan Biologi Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala tahun 2009 ini.

Di sisi lain, hadiah apresiasi tersebut bagi Ahmad Arif, Pendiri Ruman Aceh akan memunculkan semangat berkompetisi dan spirit menjadi juara di antara anak-anak tersebut. Sebab, anak-anak tidak melihat harga materinya, tapi mereka mendapatkan secara cuma-cuma sesuatu yang tidak didapatkan oleh kawan-kawannya.

"Ya, hadiah kecil itu secara tidak langsung akan memunculkan persaingan positif antar mereka," ungkap Arif, mantan relawan yang tiba di Banda Aceh tiga hari pasca tsunami 9 tahun silam. (mar)

Penulis
Ahmad Arif
Banda Aceh, banta_xxx@yahoo.com

Baca juga:
Permainan yang Redakan Paska UAS
Kapal Perang TNI AL Diserbu Ribuan Siswa Sekolah
242 Siswa SDN di Garut Ikuti Perjusami


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini